Dalam fantasi ku, kau bersemayam.
Tersenyum hangat ke arahku
Dalam imaji paling liar ku, kau tengah bersanding dengan cincin melingkar menghias jari manis, kopiah merah khas baju adat minang membalut tubuhmu yang tak begitu berisi.
Baik keduanya, wajahmu tetap berbingkai senyum. Deret gigimu semakin banyak kau tunjukkan selang berganti tamu yang datang.
Entah senyum itu untukku atau bukan, aku bahagia. Aku yakin kau pun sama. Entah kau sadar atau tidak, aku hadir. Bermaksud mengucap salam perpisahan yang paling akhir.
Barangkali hanya kucing dapur yang terusik akan datangku tadi, ditambah seorang bayi laki-laki, keponakanmu yang seketika menangis histeris. Selainnya tak ada.
Kau bahkan tak lagi acuh saat sekian banyak orang dengan santainya menghadangku, berlalu melewatiku.
Senyum mu masih tak jua luntur.
Barangkali hanya temannya kucing dapur yang tak sengaja lewat, terkejut lalu mengibas ekor yang tau hadirku tadi. Ditambah seorang ibu hamil yang terkesiap saat ku beranjak pergi. Selainnya tak ada.
Tak ada.
Aku berlalu.
Memberi hawa dingin yang kusam pada setiap yang terlewatkan.
Tersenyum hangat ke arahku
Dalam imaji paling liar ku, kau tengah bersanding dengan cincin melingkar menghias jari manis, kopiah merah khas baju adat minang membalut tubuhmu yang tak begitu berisi.
Baik keduanya, wajahmu tetap berbingkai senyum. Deret gigimu semakin banyak kau tunjukkan selang berganti tamu yang datang.
Entah senyum itu untukku atau bukan, aku bahagia. Aku yakin kau pun sama. Entah kau sadar atau tidak, aku hadir. Bermaksud mengucap salam perpisahan yang paling akhir.
Barangkali hanya kucing dapur yang terusik akan datangku tadi, ditambah seorang bayi laki-laki, keponakanmu yang seketika menangis histeris. Selainnya tak ada.
Kau bahkan tak lagi acuh saat sekian banyak orang dengan santainya menghadangku, berlalu melewatiku.
Senyum mu masih tak jua luntur.
Barangkali hanya temannya kucing dapur yang tak sengaja lewat, terkejut lalu mengibas ekor yang tau hadirku tadi. Ditambah seorang ibu hamil yang terkesiap saat ku beranjak pergi. Selainnya tak ada.
Tak ada.
Aku berlalu.
Memberi hawa dingin yang kusam pada setiap yang terlewatkan.