Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2012

miris

bagaimana mungkin aku bisa membopongmu jika untuk berdiri pun aku sudah tak mampu bagaimana mungkin aku merangkulmu sedang tanganpun sudah kelu bagaimana mungkin aku menyimakmu bercerita sedang telingapun aku sudah tak punya bagaimana mungkin aku kehilangan semua semangat dalam satu waktu tergerus utuh seluruhnya tanpa sisa kau tau, airmata pun kini enggan datang kemana pergi nya burung gereja yang dulu terlalu sering mampir menemani jalan pulang mengakhiri sore di guguran daun mahoni menapaki waktu di jalan aspal bercabang dua kemana perginya gurauan kecil pengundang gelak di kala langkah kaki menyusuri pulang kemana hinggap manisnya doa dari ukhuwah yang dulu direguk bersama ... pupus

dalam pada Malam

harus dengan apa kukenang Engkau, wahai tubuh renta hilang nyawa taburan cahaya lilin putih kidung hening mendayu jalinan mawar melati menguar semu? apa cukup membalas airmata tangis tertahan pekik tertekan dengan itu? hingga senja tinggal ujungnya saja sedang pangkalnya menguap entah terbang dibawa siapa Kau kokoh memeluk senapan pengganti beledu di badan tak hirau cicit malam mengernyit sibuk komat kamit agar tak basah tanah oleh darah tak bungkam waktu oleh nyawa yang hilang Kau tepis segala derap langkah sepadan dikandung bumi hilang sudah bingarnya pelan mengendap satu, Maju! dua, Serbu! tiga, hilang kata hanya doa Kau sebut dalam pada malam harap esok fajar tanah ini Kau genggam kembali dalam pada malam kini Kau kukenang

Untukmu dek, yang mulai merasa lelah dan bosan

apa kabar adikku sayang? "sudah November Kak. Kabar kami semakin kacau. 3 minggu lagi TO Propinsi, kemaren ni siap ujian mid kak. Sekarang nilai yang diterima nilai-nilai asli aja lagi. masih banyak pelajaran yang belum ngerti Kak ........dst" (tersenyum, menatapmu lembut) kemudian engkau menghela napas pelan, "ibuk tu ngajarnya gak jelas Kak. Udah kelas 3 masih aja tetap suka ngantuk di kelas Kak. masih sering tidur dikelas. masih main kartu dikelas, masih nonton pas guru ndak masuk, masih jarang ke mesjid buat dhuha padahal kelas sudah semakin dekat jaraknya dengan mesjid. tapi masih lebih dekat ke nena sih Kak...." (masih menyimakmu berbicara) "masih suka telat lah beberapa kali Kak. Kadang curi-curi waktu buat cabut, soalnya pelajarannya membosankan. Adalah beberapa kali ngebuatkan surat izin teman. masih suka ngebaca novel atau komik pas lagi belajar. Sekarang malah lagi sering-seringnya cek TL twitter