Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

Tudung malu

 G adalah Aku yang tengah merindu, menyergap kamu hinggap lalu sudikah penuhi pintaku? bertandang saja lah di mimpiku! jangan di hari ku 29/12/2014 00:38 sudahkah kamu tau? ah, rinduku ditudung malu  

kisah pada aksara

Hai! Aku memutuskan untuk menulis ulang banyak monolog, sajak dan puisi dari lembar hari kemarin. Dari orang-orang yang menemani meski tidak sampai akhir. ketika aku membaca ulang semua tulisan itu, aku jatuh hati. Jatuh hati pada susunan diksi, pada rima, pada tanda baca. Aku tidak pernah berpikir akan bisa menulis kalimat-kalimat itu jika aku sedang tidak merasakannya. Karenanya, sungguh. Dari ketulusan semua kenangan, aku ingin berterimakasih. Terimakasih atas pendewasaan yang terhampar, atas kisah-kisah lucu yang menyedihkan, atas semua senyum dan kebahagiaan. Sungguh menyenangkan bisa saling mengenal dan memberi jeda pada tulisan-tulisan ini. Diatas semuanya, aku tidak menuliskan ada berapa H, berapa G, berapa A ataupun berapa J. Karena toh , itu hanya bagian dari alfabet. Bisa saja aku mengganti G dengan M, C, B atau variabel apapun. Meski alfabet-alfabet tersebut merujuk pada kejadian, seseorang, waktu atau sebuah kisah, aku tidak pernah menyebutkan ada berapa hitungan me

Sajak-sajak singkat

G (I) aku fikir diam telah banyak memendekkan jarak, ternyata itu adalah bahasanya. kabar baiknya, kita mengerti. sejauh ini (II) ruang kita adalah jarak, bahasanya diam. hebatnya, saling mengerti lewat satu-dua kata dan tanda senyum. bahkan senyumpun lewat titik dua kurung! (III) cukup mengerti, kata-kata itu aku dan kalimat ini kita. selalu begitu, bercerita dalam diam.  (IV) kenapa? ada yang berubah pada sikapku? coba lihat lagi hatimu, barangkali jawabannya sudah ada disana.  (V) purnama kedua akan segera terlewati. terimakasih pada setiap detik yang mengaduk dan membolak-balik perasaan kita. terimakasih karena masih bertahan memegang kemudi.  (VI) tidak peduli apakah kamu jauh atau dekat, terlihat jauh ataupun terlihat dekat. kamu sudah punya halaman sendiri. sekarang atau esok lusa, meski keadaan sudah berbeda kamu tetap apa yang selalu aku baca  (VII) seringkali bagiku kau layaknya hujan. turun sedikit menyejukkan atau deras membuat kuyup, ak

Sayang

G aku harus menulis, sayang  karena ada banyak yang ingin diungkapkan --yang tak kunjung cukup waktu untuk kusampaikan--  karena ada banyak yang tak bisa aku tanyakan --oleh sebab tak cukup berani kukatakan--  tenang, tenanglah, sayang aku tidak akan menanyakan dan tidak ingin menanyakan, ketika Kau datang, dari mana saja Kau hari ini, kemarin, dan sebelum kemarin karena aku pun tidak ingin tau. tak pula ingin bertanya atas sebab apa Kau datang dan memutarkan musik, lantas melenggang pergi meninggalkan aku diantara dua cangkir latte seperti yang Kau lakukan terkahir kali aku tidak peduli. izinkan aku menulis, sayang menulis sebait puisi, yang lantas kuhapus kembali. lalu menulis sebaris lagi tapi yang terukir hanya kalimat yang sama tak juga mampu mewakili.  aku lah patung, sayang. yang kau tikam berulang, dengan pisau yang sama, di tempat yang sama. luka nya sama, sakit perihnya pun sama. hingga akhirnya aku hilang rasa.  malam ini aku tak lagi puitis, say

Pengganggu butuh waktu

G dan A sudah menghabiskan satu bar coklat melewatkan berjam-jam waktu tak jua satu huruf bertamu (karena) Nama kamu, Hey, pengganggu! tidak ada keterangan tanggal kapan tulisan ini di posting di tumblr

Jejak

G untuk masa-masa dimana aku belum bisa pastikan pulih seutuhnya, jangan terlalu lama bersarang disana jejak, itu meluka tidak ada keterangan tanggal kapan tulisan ini di posting di tumblr

kepada Cah: cermin

G kepada malam aku tergugu, seharusnya aku mencari. menemukannya terlebih dahulu. sebelum kata itu terucap. kepada waktu aku terhempas menatap pias pada baris kalimat yang masih saja sibuk menyebut kisah paragraf masa lalu, sedang kamu tak pernah bergeming dari cermin. seringan apa aku bisa memaki? hanya akan mencabik pada diri, dan kamu, yang tak akan berpaling dari cermin. mestinya aku hantarkan kepingan mawar hitam ditali-pitakan seekor tikus mati ke teras kamar mu atau menampar wajahmu di depan cermin, Cah sebagai pelunasan untuk pelarian pada hati yang dulu susah payah melupakanmu dan kau tarik kembali dan kini kau lepas lalu berusaha kau hapus dengan keluhan cengengmu pada cermin meminta kembali pada masa lalu, sebelum aku. bodohnya yang aku lakukan hanya diam. tetap saja menatap di kejauhan memastikan apakah baik-baik saja disana bahkan tidak mengutuki hadirmu, meski sepintas lalu. dewi kah aku? seharusnya kau, tidak memanfaatkan aku dalam usaha

Salam dan Sapa

G aku melihat kamu dari kejauhan tanpa harus membuka pintu dan jendela aku tau kamu mengetuk, mengutarakan salam. licik sekali bukan? menyapaku dengan salam kalimat yang wajib aku jawab meski enggan bertukar sapa belakangan kamu seringkali datang, meninggalkan jejak bukan menolak dan tak ingin sekedar berteman tapi bagiku butuh lebih banyak waktu untuk menyelesaikan ini bahkan saat aku telah merasa pulih dan kamu datang, tetap saja sekotak masa lalu itu bergetar "apakah aku sebaiknya tak muncul lagi?"  tanyamu, aku tidak pernah ingin menghapus apapun dan siapapun aku menikmati setiap hal yang terjadi memaafkan meski tidka pernah bisa melupakan tidak membuat sekat atas nama pertemanan, hanya saja aku masih butuh waktu waktu untuk terbias dan percaya kita adalah teman "berapa lama?" katamu entahlah. jangankan kamu, akupun tidak tau. karena luka, sekalipun telah hilang bekas, rasa perihnya tak pernah terhapus tidak ada keterangan tanggal ka

Kamu harus lupa

G kamu yang pernah menggenggam sembari memayung di kala hujan katakanlah aku, yang seluruh kata-katanya telah terenggut lewat jemarimu. Kelu katamu, "hujan telah reda" tidak ada keterangan tanggal kapan tulisan ini di posting di tumblr 

Tol

A hai lajur tanpa hambatan, katanya memang tak kutemui lampu lalulintas sepanjang jalan dari fajar terbersit hingga purnama tenggelam di peraduan Adalah kita yang mengendara pada 126km dikali dua Hati mu kah yang tertinggal disana? tidak ada keterangan tanggal  kapan tulisan ini aku posting di tumblr.

Sekali Waktu

A sekali waktu seperti malam ini aku mohon kamu untuk tidak tersenyum saat aku menarik gagang pintu dan menemui wajahmu beberapa langkah di depannya karena menatap seulas senyum di wajah itu, membuat aku harus sibuk menata hati yang sebelumnya telah compang-camping karena ulahmu kamu hanya akan membuat ini menjadi begitu panjang meninggalkan aku yang terseok berusaha membujuk mata dan hati yang tak kunjung tenang sekali waktu seperti malam ini aku berharap bukan dirimu yang aku temui, di ujung, dibalik pintu kedua saat aku menarik gagang pintu pertama bukan aroma kamu yang tertiup angin malam ini, menggelitik setiap syaraf mengikat aku pada kesulitan bernapas sekali waktu seperti malam ini aku akan terus berbohong, mendusta pada diri agar paling tidak kamu tetap di ujung sana berdiri, dengan tenang menatap saat aku menarik gagang pintu dan berdebar menanti kamu dengan senyum itu gak ada keterangan tanggal kapan tulisan ini di posting di tumblr

Tak tahu malu!

A aku yang tidak akan berani mengungkapkan satu kata itu namun terus mengamati kamu dan menjaga agar tetap ada dalam jarak pandangku aku yang akan terus menjadi bodoh dengan diriku sendiri menyilahkan kamu memberi degup pada satu waktu dan membiarkan kamu menyayat luka pada waktu lainnya masih aku yang terus saja terpaku anganku, inginku akan kamu. paling tidak bayangmu. bayang utuh, tanpa bayang masa lalu gak ada keterangan tanggal kapan tulisan ini di posting  di tumblr

Simpul

G senja itu saat matahari kota kenangan mulai lelah dan memilih mengalah pada gumpalan awan mengelabu, langkah yang tak sabar ingin menjejak keramik pucat putih ini, tersendat langkahnya terkait, tak sengaja menginjak tali sepatu sedetik hampir terjatuh, lantas seperti sebuah reka ulang adegan, potongan-potongan kejadian berkelebat tentang matahari di peraduan, bulan tampak samar, bintang satu-dua bersinar tentang jalanan padat yang entah mengapa tak terdengar bisingnya --belakangan ternyata efek hallo -- papan reklame besar dan pipi merona tentang sepatu dan simpul tali yang terlepas: Dan akhirnya ada yang salah! aku temukan kesalahan pada hujan yang tak hendak turun pada rok batik hitam putih corak bunga dan utama, pada simpul yang terlepas langkahku akhirnya limbung, sempurna sudah jatuhnya.   gak ada keterangan tanggal berapa post ini aku tulis di tumblr.

Resah

J dan H aku masih duudk disini, dibawah langit malam bertabur bintang berusaha keras mengurai kisah untuk kutulis namun jemari ini kaku ketika harus menggerakkan kuas seolah telah habis seluruh tinta, telah mengering seluruh perkamen dan tak ada lagi kata yang tersisa aku kelu, gugup bergetar hanya mampu menerawang jauh, menatap bintang apakah ia menatapku disana? dari balik cahaya bulan yang lembut? adakah ia senantiasa mengingat pada setiap cerita yang dulu usil kamu goreskan di batang-batang kayu besar pada bukit belakang sekolah? masihkah ia tersenyum seperti malaikat? jawab aku resah!  29 Apr 2013 yang satu tersenyum yang lainnya mengukir

Jangan larang aku main hujan!

J kamu tidak tau seberapa besar cintaku kepada hujan sekuat apa hasratku menantinya turun membasahi sepetak taman ini kamu tidak mengerti kenapa aku begitu merindukan hujan hingga membiarkan tiap tetesnya menyentuh wajahku dan menebak kemana tetes selanjutnya akan turun kamu tidak paham sekalipun melihat aku menangis saat hujan ini tinggal gerimis saja. 31 Aug 2012 

Pelepasan

H masih suka jalan-jalan memainkan air di tepi pantai, menikmati bulir hujan yang jatuh, menghirup wangi mawar, menyaksikan pelangi, bermain kembang api dan menemani malam bersama bulan bintang. masih suka mengingat setiap kejadian yang mengundang tawa ataupun haru. masih seperti itu, masih ingat aku? sudah melupkan aku ya tampaknya. tak apa lah, karena mungkin aku tak begitu banyak memberikan warna bagi kanvas itu. hanya saja, cerita-cerita kecil kita dulu, terlanjur tertoreh dengan cat minyak, hingga ta pernah luntur ataupun pudar sampai saat ini sekalipun. saat ketika sang penoreh kuas lupaakan lukisannya. selamat malam! selamat datang kembali mewarnai halaman awal akun fb saya tentu sudah bukan dengan warna yang dulu lagi, meski jujur saja sampai saat ini saya masih tetap harus berusaha lebih keras untuk menetralisir warna-warna itu. selamat! semoga tetap tersenyum dan bahagia. saya disini sedang berusaha lebih keras untuk berdamai dengan cerita kecil kita :)

Lepas

H dan J Kau tau, setelah begitu banyak malam kuhabiskan dengan sedikit hal sia-sia tapi selalu kulakukan. Katakanlah itu seperti mempertanyakan "kenapa kita begini" , "kenapa kita harus kenal" atau "kenapa kau begitu" dan banyak kenapa lainnya. Malam ini, semua kunyatakan selesai! Izinkan aku mengucapkan selamat untuk hatiku. Selamat karena mulai saat ini sayapnya tak terbebat lagi, mampu mengarung bebas menemani angin. Selesai masa lalu. Titik. 11 Oct 2012 

Buih

H dan J Pernah pada satu waktu kita saling mengenal. Dulu, jauh melampaui garis pantai yang ulang berulang kembali menyentuh tepian.  Ada yang terlupa? Tentu saja tidak. Karena ibarat riak kecil di pantai, yang tetap saja kembali datang ke tepian meski terhapus waktu setiap kali.   21 Dec 2012 

3 days

mau cerita apa ya, tentang foto ini? hmm itu Fikri. Fikri Farraswan. temen. dekat dari jaman SMA. anak Ibu juga. sekelas dari jaman XII IPS 1. sesama anak Akuntansi 2012. Akuntansi Unand. sering ngobrol. pernah ikut lomba bareng waktu SMA. dia juara 1, aku kalah :( selalu saingan masalah nilai dan kesempatan. pas jaman kuliah dia nyaris selalu menang rumahnya di Pandai Sikek, daerah yang khas dengan tenun. SMA kita di Padangpanjang. pernah jogging bareng, pagi-pagi. sama Ibu dan Kujit.       pagi-pagi. dia berangkat dari rumahnya ke Padangpanjang terakhir ketemu semester 3? atau 2? lupa terakhir ketemu makan bareng di Gumarang baru pernah main bareng Kujit dan bocah-bocah di Padang. di pantai.      akhirnya nginep di rumah Ibu. makan soto. dapet Dofa, jam beker doraemon sebagai kado ulangtahun ke 18 atau 17? lupa. pernah mendengarnya berbincang dengan Mama dan Kiki di telpon. Mama melalui aku, memintanya untuk menjemput Kiki saat Idul Adha di pesantren. hmm it

i am Monster

Seringkali ketika aku menyayangi sesuatu, justru aku lebih rentan menyakitinya. Entah itu secara sengaja atau tidak. Kepada siapapun dan dalam keadaan apapun. Z sayang mama. Sayang banget. Ingin memberikan banyak hal yang terbaik yang bisa z lakukan. Tapi tanpa disadari z pun membuatnya bersedih. Bersedih saat z males-malesan angkat telp atau balas sms mama, malesan saat dimintai tolong ini itu, malesan ngedoain secara khusyu, berbohong ke mama perihal ini itu, selalu ngebuat khawatir kalau udah sakit, ngebuat mama khawatir karena selalu begadang dan masih banyak lagi kelakuan z yang ngebikin mama sedih. Z sayang Kiki. Sayang banget. Tapi sering banget ngebikin dia kecewa. Janji ini itu tapi lamaaa banget nepatin janji nya, tiap kali nelpon ngomel dan ceramahin dia terus, menuntut banyak hal dari dia, secara ga sengaja menjadi pembanding yang tidak pernah sesuai untuk nya. Jahat kan? :( Z sayang papa. Sangat sayang. Tapi sering gak angkat telpon, kalau mama nelpon sering banget gam

coffee

Enak sih, tapi ngebikin gabisa tidur. Padahal besok kuliah pagi dan masih flu, kepala nya masih seberat batu kali. Hhh.. salah banget minum ini tadi sore :( Baru sadar sebegitu ngefeknya kopi buat z. Terus sekarang perutnya kembung. Heol. Biasa jadi anak sehat sih, minum susu murni, sekalinya dikasih minum orang dewasa dikit jadi langsung gini nih. Ga bakat buat jadi wanita karir yang elegan, yang tiap pagi ngantornya dengan tas Hermes, kacamata tebal dari Bvlgari dan heels 8cm, plus 2shot americano dari Starbucks di tangan kanan. Terus dengan langkah mantap dan anggun menyapa sekretaris sebelum masuk ruangan kerja. Hahahhahaha Udah ah, lebih pengen jadi wanita yang keibuan, bisa full quality time sama keluarga dan ngasuh anak-anak dirumah. Piknik, main ke pantai bareng dan selalu ngebikinin susu coklat hangat sebelum mereka tidur. Ah ya, ngebikinin sarapan dan bekal makan siang juga buat mereka. Hahahahaaha Hmm menjadi keduanya bukan pilihan yang buruk juga sih. Menikmati hasil

mimpi "sakit"

hai. jangan tanya aku mengucapkan salam kepada siapa. well , kepada siapapun yang bisa jadi membaca postingan ini secara sengaja atau tidak, kepada angin yang bertiup hari ini, kepada doci, boneka doraemon  yang menemani saat ini dan entah kepada banyak benda mati apa lagi aku ucapkan salam. karena kebanyakan benda hidup hanya menjadi seseorang saat aku tengah "bekerja" dan berada di kehidupan "nyata". tidak pada saat aku tengah bersantai atau bahkan sakit. benda mati menjadi teman dalam banyak hal. hari ini, kemarin dan dua hari yang lalu aku telah dan tengah sakit. sakit kelelahan sepertinya. demam dan flu. dua penyakit yang membuat repot karena kepalamu akan terasa seberat batu kali, persendian nyeri, bernapas sulit, radang tenggorokan kumat hingga susah makan dst. aku bukan orang yang mudah terserang flu dan demam, tapi seringkali ketika sakit ini datang akan bertahan paling tidak 2minggu. ketika sakit banyak hal menjadi kacau sekali. hanya tidur dan tidur di

setahun lalu

Aku ingat setahun lalu. Saat murka belum terucap. Pada waktu yang memulai Pada senja yang menyudahi Pada perjalanan berdamai Semua terlewati Kita yang harus bahagia Tersenyumlah

silent reader

Ini tentang sebuah janji. Kemarin sempat kutuliskan. Kemarin malam sempat mengucapkan selamat ulangtahun untuk seseorang yang pernah memberikan satu dua kisah. Terlambat memang, tapi masih lebih baik dibanding tidak sama sekali. Ternyata akun line nya sudah tidak aktif, hingga harus mengulang ucapan tersebut melalui akun facebook. Bukan masalah sebenarnya, toh yang aku ulang adalah doa. Dia adalah seseorang yang unik. Mari kutuliskan tentangnya kali ini. Glanovix Adryzeb Z, S.H. Pertama jangan tanya aku kenapa namanya terbaca aneh, entah itu aksen Rusia atau Inggris, aku tidak mengerti. Kedua jangan tanya Z diakhir itu singkatan dari apa, yang pasti itu tidak sama dengan "z" yang biasa aku tuliskan saat menyapa diriku sendiri. Z yang biasa aku tuliskan bermakna Zia, itu adalah inisial yang biasa aku gunakan. Aku biasa menyapa nya bang opik. Kenal pertama kali melalui sebuah kompetisi yang aku ikuti di kampus tempatnya berkuliah. Dia adalah alumni SMA tempatku menghabisk

Tak tahu malu

Aku yang tidak akan berani mengungkapkan satu kata itu Namun terus mengamati kamu dan menjaga agar tetap ada dalam jarak pandangku Aku yang akan terus menjadi bodoh dengan diriku sendiri Menyilahkan kamu memberi degup lebih pada satu waktu dan membiarkan kamu menyayat luka pada waktu lainnya Masih aku yang terus saja terpaku anganku, ingin ku akan kamu. Paling tidak bayangmu. bayang utuh tanpa bayang masa lalu

Melodi

Lama tidak terdengar suaranya, atau Aku yang selalu menutup telinga dari hingar bingarnya? entah. Melodi dengan waktu dan keadaan yang tidak lagi aku kenal: tetap sama. membawa diam dalam jangan berhenti mencintaiku, Apa kabarnya, penunggu senja? Bilakah waktunya kita kembali saling menyapa meski mentari berhenti bersinar, akan datang? Percayakah pada waktu kedua? jangan berubah sedikitpun, sayup terdengar berulang, suaramu L

hard to get

Selamat pagi Bandung, Tadinya ada banyak hal ingin aku ceritakan kembali disini. Tapi karena satu dan lain hal akhirnya cuma punya waktu 10 menit buat mengisi halaman blog. Hanya bisa cerita ini, Kemarin sore, bg Yan ke Dago. Sebenernya dia lagi butuh orang buat nemenin makan, kita berdua emang gak pernah suka makan sendiri. Tapi aku belum cukup lapar saat pukul 17.00. Akhirnya memilih cemil-cemil cantik di Oseng Mercon selagi dia makan nasi goreng mentega. Ada satu sesi obrolan ketika seperti biasanya dia ngebahas tentang perempuan "bandung" yang dia temui. Dimatanya perempuan "bandung" terkesan tidak begitu baik. Karena memang yang selalu dia temui adalah mereka yang mudah diajak kemana-mana dan mau ngapa-ngapain yang penting bisa diporotin dompetnya. Dia gak suka perempuan seperti itu dan selalu mewanti-wanti supaya z tidak demikian, namun naluri nya sebagai lelaki ngebuat dia enjoy mainin perempuan seperti itu (untuk hal ini dia emang kurang bener). Sampai

Bintang Jatuh

Apa kalian percaya bintang jatuh? Mungkin secara ilmiah itu sulit untuk dibuktikan, tapi aku tetap saja memilih untuk memercayainya. Selalu berharap barangkali sekali waktu aku bisa melihatnya. Dan aku mendapatkan kesempatan itu! Tepatnya pada satu malam disebuah desa yang sulit sekali transportasinya, dimana ladang-ladang minyak bersisian dengan kebun karet dan rumah-rumah penduduk yang masih satu dua, desa Benakat Minyak, Sumatra Selatan, tepat disebuah rumah bekas perumahan militer mendiang Pa Akik (kakek dari pihak Papa) aku berkesempatan melihat sebuah cahaya yang terangnya berbeda dari sinar pesawat terbang atau menara pemancar, dan cahaya itu bergerak cepat diatas langit yang penuh bintang. Saat itu hingga kini aku memercayainya sebagai, bintang jatuh. Hanya sekejap saja aku menikmati pergerakan cahayanya. Ah ya, katanya kalau melihat bintang jatuh dan kita mengucapkan permintaan maka permintaan itu akan terkabulkan. Aku seringkali mendengar dongeng ini sewaktu kecil dan

kamu (dan yang telah kamu perbuat)

kamu membuat saya harus mengeluarkan banyak kata hanya untuk mengungkapkan beberapa perasaan, karena tidak kunjung menemukan ungkapan yang sesuai. padahal itu adalah hal yang selalu saya hindari. mengeluarkan banyak energi untuk menyusun kalimat. kamu membuat saya hanya mengeluarkan sedikit saja dari apa yang saya pikirkan dan rasakan terhadapmu. jelas-jelas itu bukan saya. banyak hal jadi tertahan kembali, menjadi surut karena saya takut. takut kamu tidak bisa menanggapinya seperti apa yang saya inginkan sebenarnya. memang menjadi kesalahan saya berekspektasi hingga akhirnya rentan kecewa dan khawatir jika tidak sesuai dengan ekspektasi. kamu membuat saya lebih banyak menahan. menahan perasaan kesal, kecewa, sedih, marah, rindu sekalipun. karena saat memutuskan menjadi teman di hari mu, yang saya inginkan adalah menatap kedepan dan tidak berbalik arah. maka menahan dan menerima adalah hal yang senang saya lakukan, selalu. kamu membuat pemahaman saya akan masa lalu tidak pernah mena

--Mencintai

saat ini rintik hujan tengah membuat daun-daun, ranting patah dan atap genting bernada dalam satu harmoni, pukul 17:28, ah, selamat sore :) sudah cukup lama tidak menuliskan sesuatu di blog. Kalaulah ini rumah, sudah sangat banyak sarang laba-laba didalamnya. Menulis disini selalu menjadi hal yang menyenangkan, karena tidak terlalu banyak atau bahkan nyaris tidak ada yang akan membaca dan berkomentar ini-itu. Seperti tengah bermonolog. Sore ini, karena didesak rasa ingin tau dan sedikit  rindu yang dalam , aku menyingkap lebar daun jendela, menghadap lurus di halamannya. Dan menemukan ini, "Mencintai bukan berarti membuatnya terlihat lebih sempurna, tapi menjadikannya belajar menjadi yang lebih baik"  Terlepas dari kalimat itu ditujukan kepada siapa, sebagai seseorang yang tengah ada tepat di depan nya saat ini, kalimat itu mengajarkan kebijaksanaan. Dan aku tidak cukup angkuh untuk merenungkannya sejenak.

momen

masih diselimuti berkas gerimis, malam menjelang 23.00, warung makan : X : mas, minta teh tawar nya ya, empat. (tidak lama setelah itu tersaji teh taar empat gelas, masih mengepul uap panas nya ke udara. malam yang dingin membekukan uap nya sejenak) X, Y, W meneguk perlahan teh tawar penghangat di dingin yang memagut. aku pelan hanya melingkarkan jemari dibalik gelasnya. meresapkan hangat uap kedalam kulit lewat sela-sela jemari. sesekali mendekatkan gelas pada bibir, meniup-niup pelan agar berkurang panas nya, boleh segera membasahi kerongkongan setelah makan sepotong ayam saus mentega. namun, urung berkali-kali pula. Y: panas ya? nih Z, (mengangsurkan tumbler berisi separuh air putih) Z: ah ya, (menuangkan air putih, seperlima atas teh tawar panas. lantas perlahan meminumnya) X: ini enak tau Z, gak panas kok. anget Z : (diam. menanggapinya dengan menuangkan seperempat air putih dari tumbler pada teh tawar. kini sempurna, minuman ini sudah bisa lancar ditelan. membasuh keron

--side story-- 19th

pertama Alhamdulillah masih dan telah diberi umur serta waktu hingga 19tahun ini. Lebih kurang 6.935 hari (dengan asumsi 1tahun 365hari--mengesampingkan tahun kabisat--) telah terlewati dengan anggun. Meski tidak sekali dua jatuh, tersandung, berdarah, disanjung dst. Semoga waktu yang dijalani berkah dan waktu kedepannya lebih berkah lagi. aamiin kedua Ulangtahun kali ini diisi dengan hal-hal mengejutkan yang berhasil ngebuat nangis. Cengeng banget hari ini :'( Semua bermula dari tes FATA. poin penting yang harus ditekankan adalah Z memilih untuk ikut tes ini. Tes nya membuat Z kacau, sangat. Dari masalah administrasi yang belum kelar, tes tulis yang berantakan dan gak tau aturan nilai minus, sampai tadi barusan banget tes ngajar dikelas pertama, Senin jam 07.00 dengan materi dan pengetahuan yang astaghfirullah kacau. Dan tes nya masih ada 4 rangkaian lagi. Z belum pernah menangis karena sedih dihari ulangtahun. dihari Z . Dan selamat, tes FATA membuat z punya kesempatan meras

penyangga hidup

Aku sempat memintanya beberapa kali untuk berhenti menatapku dengan tatapan itu. Apa dia bergeming? Sekali dua tidak, entah kini bisa jadi berbeda halnya. Aku --sejujurnya-- kerap kali berharap dia menatap kembali seperti biasa. Tapi ada sejuta tapi yang membuat harapan itu pupus. *** Selamat ulangtahun Papa. ada banyak kisah yang ingin z uraikan disetiap malam kita berpisah jarak. malam ini z lelah Pa, terlalu lelah hanya untuk bercerita seperti biasa. terlalu lelah untuk sekedar beranjak mengeringkan rambut, dan seringkali memilih duduk manis dihadapan kipas angin. selamat ulangtahun Pa, z selalu merekam dengan baik detik-detik diam dan berjauhan sebagai bahasa ditiap tujuh malam yang kita lewati bersama jarang sekali menunggui purnama tepat empat pekan meski begitu z paham pelukan kita adalah ungkapan kalimat hati-hati  bertukar suara yang tidak lebih dari sepuluh menit merupakan kecup lantas diam-diam mengusik Mama menanya kabar sebagai jalinan tali temali cinta kit

sepucuk surat dari Bulan

Dear Siang penjaga Laut penghias purnama, aku jarang sekali peduli berapa mil jarak memisahkan dua titik diantara kita. Atau berapa jam selang waktu menjauhkan kita. Atau seberapa terbalik kebiasaan tidur dan aktifitas kita. Yang aku coba pahami adalah, kita terikat dan saling mengikatkan diri pada satu komitmen, saling percaya dan menjaga.  Ketika dihadapkan pada keadaan yang memburuk, dan terjebak oleh setiap batasan, aku percaya kita --masing-masing-- lebih dari sekedar cukup untuk mampu bertahan dan menyelesaikan persoalan demi persoalan. Apakah yang masih membuat mu khawatir kalaulah sudah aku pastikan untaian kalimat-kalimat pengharapan dan doa selalu mensejajari langkah mu ? Lekaslah, masuk dalam peraduan. Tidur ditimang tetes hujan, yang kataku, mutiara cinta dari surga . Lepaskan sejenak setiap kalkulasi matriks rencana, tugas-tugas terbengkalai atau orang-orang yang terlalu sering merecoki waktu damai diatas dentang 12malam. Saatnya tiba, untuk mu berbaring penuh kepasr

mengertilah

bagaimana mungkin aku bisa bersaing dengan seseorang yang hanya ada di kenangan? kalaulah dia seseorang yang ada, maka aku bisa dengan mudah menemuinya dan meminta untuk berhenti karena aku paham itu adalah hal yang mustahil, maka paling tidak aku minta jangan terlalu menunjukkan dia yang selalu memenuhi kenangan setidaknnya, jangan didepanku jangan saat tengah bersamaku bukankah aku tidak pernah mengungkapkan orang lain yang pernah menjadi cerita dihalaman lalu? mungkin kita bukan dari cerita hari kemarin dan belum tentu juga akan menjadi kisah untuk hari esok, namun paling tidak kita telah memilih untuk mengisi hari ini bersama. kau harus bisa seperti aku yang sudah biarlah sudah -so7-mudah saja-

teleportasi

andai teleportasi nya Min Joon beneran bisa dan ada di dunia ini, maka hal tercepat untuk memulihkan keadaan z saat ini adalah teleportasi ke tempat dimana z bisa menenangkan diri sejenak. lagi males-semales-malesnya mendengarkan dan dipaksa menerima kata maaf akhir-akhir ini. Untuk z kata maaf itu adalah sebuah kata sakral. Tidak bisa sembarangan diucapkan dan tidak mudah untuk diutarakan begitu saja. Maaf itu artinya benar-benar menyesali dan berusaha maksimal untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama, atau benar-benar merasa bersalah karena tidak bisa memenuhi apa yang telah dijanjikan. Maka hanya orang-orang sembrono lah yang senantiasa mengumbar kata maaf dan z, sayangnya bukan orang yang cukup baik untuk menyediakan ruang yang bisa disesaki kata maaf obral . dengan semua kekacauan yang tengah terjadi, z memutuskan untuk menikmati waktu sendiri. Berfikir kembali dan menyusun semua yang berantakan dari awal. Besok, lusa dan hari setelahnya z akan pergi . Menghilang sejenak

darimana-dari?

banyak hal jadi membingungkan semenjak satu dua tiga keputusan diambil. Mungkin ini ujian atas setiap sikap yang pernah dilakukan. Beberapa bulan terakhir jadi semakin bingung apa yang sebenarnya z inginkan, akan menjadi apa dan bagaimana kedepannya. Disaat orang lain mulai sibuk mengejar tujuan dan cita-cita nya, z menjadi seperti layangan putus, terbang lemah kian kemari mengikut semilir angin, bingung apa yang akan z lakukan. Selalu mempertanyakan apa yang salah, dimana kesalahannya, siapa yang salah, bagaimana cara memperbaiki kesalahan dan seterusnya. Tapi semakin z mempertanyakan maka semakin banyak sumber pertanyaan baru yang timbul. Harus mulai darimana?

Pasific! (-) 18'25''

PASIFIC! besok (belum hari baru kalau belum bangun tidur) buat pertama kalinya kita berlima nonton Sheila On 7 bareng-bareng! salah satu hal yang mengikat kita berlima, band kesukaan. meskipun diantara kita gak ada yang terlalu suka jedag jedug party tapi waktu tau so7 jadi guest star di acara Pasific langsung aja nyari tiketnya, dan dapet! btw di jam doraemon sekarang udah menunjukkan pukul 1:15 berarti udah hari Sabtu. dan perform nya so7 hari Sabtu jam 19:40. itu artinya 18jam25menit lagiiiii... ada beberapa guest star di acara musik (yang katanya mau diadain) tahunan di FEB. ada Hivi! (cuma tau 2biji lagunya), The Sigit (gatau sama sekali), Project Pop (tau banyak! hhaha kocak banget buat di dengerin), Afgan (tau sih, cuma denger pas lagi galau), Tulus (*langsung nyanyi* mengagumimu dari jauh .. suka semua lagunya yang udah pernah z dengerin! satu kata: puitis), Glenn Fredly (cuma tau beberapa), Naif (tau beberapa) daaaan SHEILA ON 7!! (selalu suka mereka dari sejak jaman S

tidur

bertanya kenapa aku belum bisa tidur? hmm, entahlah. rasanya berdebat dalam diam sudah meluruhkan hasrat untuk tidur. berdebat dalam diam itu adalah saat dimana kita tengah didahapkan pada masalah. berusaha sebisa mungkin untuk mengkomunikasikan dengan baik. namun seringkali apa yang aku pikirkan tidak sesuai dengan apa yang aku ucapkan. hingga akhirnya masalah itu selesai, dianggap selesai. meski serpihan tajamnya masih menjadi duri dalam daging. dan kamu pun belum tidur, bukan? kenapa? tampaknya aku mulai paham jawaban kenapa aku belum tidur atau kenapa begitu terlambat untuk tidur, entah itu kemarin, sehari sebelum kemarin, esok atau mungkin lusa . jawabannya karena sejak saat itu luka pertama telah tergoreskan, namun belum terobati. dan sungguh, perih nya luar biasa. kali pertama disaat aku benar-benar ingin menangis dengan alasan yang jelas tapi air mata terlalu tinggi hati untuk singgah.

Hilang puisi

sudah lama tidak menulis puisi. kelu sekali rasanya. semacam kata-kata yang sudah tumpul tak pernah diasah dan kini nyaris berkarat bertumpuk dengan banyak pikiran lainnya. sudah lama sekali rasanya tidak menguntai kisah dalam puisi. rindu. tapi lunglai. kelam tidak mengerti harus memulai dari apa. Hilang puisi barangkali jemari itu merenggut setiap nyawa kata-kata lewat jemari juga digenggam dan bertaut lantas dibawanya pergi bisakah tolong bawakan Aku sang nabi ? boleh kucari serpih-serpih kata yang masih tersisa abunya kelak direkatkan dengan lem seumpama mozaik kaligrafi kaca pecah yang dulu, sekali pernah kulihat barangkali habis susah masanya mengingat bulan hanya separo separo lagi ditelan serigala pemangsa dikikisnya. segandeng ditampik kokok ayam jantan entah jika kata ditabur ibarat benih kedalam diamnya laut terninabobok dibuai buih selalu singgah disetiap persinggahan, buihnya musnah ** sang nabi, sebuah karya Khalil Gibran

Bulan Purnama (kupu-kupu dalam perut)

Bulan Purnama (kupu-kupu dalam perut) sebuah cerpen Ada banyak hal yang ingin aku sampaikan, kepadamu pantai di empat purnama lautku. Ingin menanyakan kabar, sedang apa, apa yang kamu pikirkan dan seterusnya. Namun seringkali saat waktu mengizinkan kita bersisian semua kalimat itu retas bermain dengan jarum jam. Jangan tanya kenapa. Haruskah aku mulai dengan tanya, "haruskah kita selesai? " yang sayangnya selalu berhasil kamu jegal disetiap kesempatan. Dan selanjutnya jeda waktu diambil alih oleh denting sendok yang terus aku putarkan, mengitari gelas dengan tiga per empat moccachino larut di dalamnya. Kamu mengimbangi irama dengan ketukan jari di gadget, selalu seperti itu. Disibukkan dengan banyak pesan yang harus kamu respon. Paling tidak kita mengerti ada yang risau. Aku dengan tanyaku dan kamu dengan putusanmu. "sering ngopi disini Lan?" tanyamu berusaha memecah jeda hening di meja kita. Aku mengitari ruangan ini dengan pandangan lekat

air Laut

"hai, selamat bertemu lagi." dalam mimpiku, lanjutku dalam hati. bagaimana disana? adakah semua baik-baik saja? paling tidak kamu harus tetap terlihat baik-baik saja. semua ini akan segera selesai kan? "ya, bangunkan aku saat semuanya selesai." semoga aku tidak cukup lelah untuk tidur beberapa hari lagi. sabar, sabarlah. aku, tidak cukup pandai menghiburmu, sepertinya. ah, mungkin ini bisa sedikit meyakinkan ragu mu, setiap tetes air hujan yang jatuh setiap air yang mengalir semua akan kembali bertemu bermuara di laut hanya perkara waktu. semua ini sebenarnya tengah berusaha mengungkapkan, kamu adalah laut .

cooling down

bagi dia, yang sangat hati-hati dan begitu halus, butuh mengumpulkan keberanian yang luar biasa untuk menyingkirkan ego nya sendiri sementara waktu. setidaknya, jangan membuat perjuangannya menjadi sia-sia. karena sebenarnya itu tidak melulu masalah prioritas. bagi nya, ketika sesuatu itu menjadi apa yang dia butuhkan, maka tidak perlu diminta pun dia akan senantiasa memastikan sesuatu itu mengerti apa yang dia hadapi, bagaimana hari nya dan seperti apa kondisinya. dan tentu dia pun berharap umpan balik yang seimbang. meski acapkali beberapa hal tidak mengerti kalau ia tengah menjadi seseuatu yang melengkapi harinya. simpel saja, dia melakukan apa yang sebenarnya ingin ia dapatkan. sesederhana itu.

hati perempuan

jangan bermain-main dengan hati perempuan kamu tidak paham bagaimana dia menggoreskan harapan demi harapan dengan keringat (seringkali hingga dengan darah) sebagai tinta dan waktu sebagai kanvas selagi kamu menuai serbuk di padang nya meski sejujurnya serbuk itu jatuh tidak sengaja akibat lalaimu mengepakkan sayap diatas nya kamu tidak mengerti bagaimana dia berusaha keras menjadi tameng saat kamu bahkan menghadirkan perang didalamnya kamu lah pedangnya menghambur, membabi buta tak tentu arah dia menjadi perisai kamu, bahkan menjadi luka di padangnya sendiri kamu tidak cukup sabar untuk mempelajari dan menyadari dia menghadirkan rumah dengan teh yang selalu hangat menantimu didalamnya (mempertanyakan segelas teh itu? Ya, dia menggantinya dengan cangkir-cangkir baru. mengangkat teko ke atas tungku. menyeduh seketika saat uap mulai sirna dari cangkir sebelumnya) kamu tidak cukup sabar untuk paham, bukan? maka, jangan bermain-main dengan hati nya karena kamu sendiri

anak kesayangan Ibu

dia, Ibu dan z "telp malam ini. gamau tau harus nelp! heuhuhuu :((" z ngirim sms dua kalimat itu secara tiba-tiba sore ini ke seorang teman. jahat gak sih? dekat dari sejak jaman SMA, ketemu tiap hari selama dua tahun. tapi kalau udah mau curhat gak peduli besok ada tugas sebanyak apa, besok bakalan ketemu dari pagi sampai sore, teteup aja nelp sampai malam. paling cepat kita ngobrol via hp itu satu jam. dan gak akan pernah bosan ataupun kehabisan cerita, sekalipun tiap hari ketemu dan tiap malam nelp (pas lagi banyak hal ngebuat z stres). sampai sekarang pun, saat udah sama-sama kuliah di tempat dan kota yang beda, saat z benar-benar butuh suntikan semangat lari nya ke dia lagi. jahat gak sih? hal yang ingin z tanyakan sebenarnya adalah, gak akan menimbulkan salah paham kan? dia adalah anak kesayangan Ibu. karena di kelas dia selalu punya minat yang tinggi dan nilai yang tinggi untuk pelajaran bahasa Inggris (Ibu guru bahasa Inggris kelas z). satu hal yang ngebua