Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2017

Perihal menatap.

Beberapa waktu terakhir ada hal yang mulai ku perhatikan karena menyadari untuk tindakan yang sama "eksekusi"nya berbeda. Kali ini tentang, menatap. Bagiku, menatap lawan bicara saat berkomunikasi adalah hal yang penting. Mata dengan segala bentuk dan raut nya menyiratkan bahasa yang jauh lebih jujur dibanding yang tersampaikan lewat mulut. Aku terbiasa menatap lawan bicaraku dan memperhatikan bagaimana cara mereka menatapku. Melalui tatapan aku bisa merekam dengan baik, bagaimana ekspresinya saat berbicara, gesture tubuhnya, dan hal tersirat yang tak mampu ia utarakan dengan kalimat. Aku tidak tau bagaimana dengan oranglain, namun bagiku, ketika aku menatap lawan bicaraku biasa saja, hanya sekedar menatap, maka besar kemungkinan bahwa tidak ada hal spesial diantara kami. Hanya ada hubungan umum seperti teman kerja misalnya atau teman main. Menatap dengan biasa, hmm ku deskripsikan sebagai tatapan yang tidak tajam, mata yang tidak begitu membola, dan saat senyum

Random chat ep. pasid/padiq/Aa Sidiq.

Morning Saturday!  Hari ini ulangtahunnya masku, mas Syad. Sejak mulai kerja di SUAI mas-mas nya makin banyak. Mulai dari mas-mas housemate sampai mas-mas trainee pricing. Hari ini salah satunya ulangtahun ke 24. Ah, hari ini juga ulangtahunnya maknae kosan Kalijati, Rani. Semoga apa-apa yang didoakan disegerakan Allah ya mas dan Rans. Luv ❤ Anw, welcome back to Random chat! Kali ini episode Zizi dan Ndung. Diantara banyak kesempatan memperkenalkan diri, z selalu memperkenalkan diri sebagai Zia. Keluarga memanggil dengan panggilan Ya. Sedangkan kebanyakan dosen ataupun orang-orang baru lebih sering memanggil Maresta, diambil dari kata pertama nama lengkap. Dari banyak kesempatan itu, ada sedikit orang yang punya sapaan sendiri. Salah satu teman SMA dengan santainya memanggil Apuak (gendut dalam bahasa minang), seorang lainnya memanggil Ndut (gendut dalam bahasa yang sebenarnya) dan dua orang rekan kerja z manggilnya Zizi. Adalah diantaranya, Uda dan pak Sidiq, well Aa

Random chat ep. Rindu Arin

Sesungguhnya become needy affection people kepada seseorang yang lack ability to showing of their affection itu bahagianya seru. Ain itu tipikal anak yang sulit sekali menunjukkan afeksinya ke orang terdekat. Padahal mah sayang, sayang banget malah. Z menulis banyak banget momen tentang manis nya sikap Arin yang munculnya hanya diwaktu tertentu dan tidak bisa diprediksi. Hal sederhana seperti tiba-tiba nyodorin tolakangin abis kita hujan-hujanan di pantai, terus sadar z gabisa minum tolakangin seperti minum madu sachet, jadilah dia inisiatif ngebukain tutup botol minum, biar z abis minum tolakangin langsung minum air putihnya, biar gak muntah. Atau selalu siap sedia hijab lebih waktu kita kekurangan hijab semasa liburan bareng. Dia juga selalu mempersiapkan banyak hal duluan, waktu z cek di rumah sakit, dia sudah siap sedia, datang kerumah sakit dengan berbagai printilan, katanya, "jaga-jaga kalau kamu harus opname."  Alhamdulillahnya waktu itu cuma masuk UGD, ngga

Sekelumit (tentang) perempuan ep. Karena

Adakalanya satu-dua perempuan dengan gemas nya mendoakan kamu untuk segera menikah. Bukan hanya karena mengasihimu, namun lebih kepada karena kepastian statusmu merupakan penawar terakhir bagi hati nya yang terbirit-birit saat kau hadir di jarak pandangnya. Tadinya ingin mendoakanmu untuk dirinya sendiri, lalu sadar kamu telah berpunya pada hati yang lain, maka mendoakanmu menjadi halal untuk yang lain, menjadi tawar baginya untuk segera menuntaskan perkara rumit yang tercipta, sebagian besar karena kesimpulannya sendiri. Ah, terlalu banyak karena. Karena perempuan.

Sekelumit (tentang) perempuan

Percayalah, sebagian besar perempuan, ketika muncul hasrat ingin tahu nya, celah sekecil apapun mampu dibukanya menjadi jurang mengaga. Serapi apa menghilangkan jejak, sangatlah pandai ia temukan. Untuk kemudian menambah rumit pekerjaan rumahnya sendiri: satu untuk menahan dentum degup jantungnya, dua untuk menahan diri melanjutkan pencariannya. Terlepas dari hasil pencariannya membuahkan rasa sakit penyesalan atau bahagia bersemu, ia mampu. Yang lebih epik lagi, kemampuannya memoles kalimat dan keadaan, hingga seolah semua informasi datang tanpa ia cari. Lalu menjadi dalil pembenaran atas sekian episode salah tingkah atau lamun murung di wajah. Perempuan, kau tahu, kami begitu. Hati-hati, kamu.

Random Chat 2

Malam minggu kali ini ditinggalin mas Zaki dan mba Fira pulang ke surabaya dan pasuruan. Keduanya, geng tetua, "Ayah-Ibu" nya Pricing Team pulang. Jadilah, tinggal kita bertiga. The oldest son-daughter and the " bubly charming " last child (kaya judul lagu jaman dulu ga sih? 😅). Anw, malam ini kita memutuskan untuk ke Cifest, karena mba Amel gamau malem minggu sekedar dikosan. Dan sekali lagi, karena ga ada mas Zaki yang biasanya nyetirin kita, kali ini kita bertiga kembali pakai jasa taksi online.  Baru aja turun dari mobil, dapet sms promo dari S*bucks buy 1 get 1.  Baiklah, sesekali minum kopi tidak akan masalah, seharusnya kan? 😅 Tapi yah, karena "ketidakbiasaan" itu, kopi yang tidak terlalu manis malam ini jadi obat pencahar yang cepat bereaksi sekaligus penahan kantuk yang terlalu ampuh, sampai akhirnya sedinihari ini masih bisa nulis blog 😅 Anw, random chat kali ini tentang itu. Mas Syad, Mba Lia dan (aku geli menulis kata selanjutny