Seumpama jawab yang tengah dicari Belum kan berubah hingga nanti. Laut ku tak sediakan angin yang tenang Tak pula ombak pelan Arus nya tak berima Tak akan mampu kau temui penunjuk arah yang tepat Di laut ku Air-air tak mengalir Hingga tak kau sua arah utara, Kedalamannya dari peluh langit, yang ku peluk satu-satu Bila tiba matahari terik berkepanjangan, menyusut pula laut ku Sekali dua kedalamannya naik dari mata air di dasar Bagaimana mungkin nakhoda sanggup berletih payah membuang sauh? Jangan berharap lumba-lumba menari cantik, melihat ikan saja sudah bersyukur Laut ku penuh karang tajam Dipagari tebing-tebing curam Terpinggirkan dari peradaban Nakhoda paling bodoh sekalipun tak akan ingin mati sia-sia tanpa pengharapan Ah benar, laut ku tak berikan harapan Jangan pikir akan menuai meski menyemai petang pagi Di laut ku, di kedalamannya yang tak tersentuh, di sudut-sudut kelam itu, hati ku naik tahta Bersinggasana terumbu bermahkota mutiara Indah tertutup. Ra