Hai! Aku memutuskan untuk menulis ulang banyak monolog, sajak dan puisi dari lembar hari kemarin. Dari orang-orang yang menemani meski tidak sampai akhir. ketika aku membaca ulang semua tulisan itu, aku jatuh hati. Jatuh hati pada susunan diksi, pada rima, pada tanda baca. Aku tidak pernah berpikir akan bisa menulis kalimat-kalimat itu jika aku sedang tidak merasakannya. Karenanya, sungguh. Dari ketulusan semua kenangan, aku ingin berterimakasih. Terimakasih atas pendewasaan yang terhampar, atas kisah-kisah lucu yang menyedihkan, atas semua senyum dan kebahagiaan. Sungguh menyenangkan bisa saling mengenal dan memberi jeda pada tulisan-tulisan ini. Diatas semuanya, aku tidak menuliskan ada berapa H, berapa G, berapa A ataupun berapa J. Karena toh , itu hanya bagian dari alfabet. Bisa saja aku mengganti G dengan M, C, B atau variabel apapun. Meski alfabet-alfabet tersebut merujuk pada kejadian, seseorang, waktu atau sebuah kisah, aku tidak pernah menyebutkan ada berapa hitungan me