Dear Siang penjaga Laut penghias purnama,
aku jarang sekali peduli berapa mil jarak memisahkan dua titik diantara kita. Atau berapa jam selang waktu menjauhkan kita. Atau seberapa terbalik kebiasaan tidur dan aktifitas kita. Yang aku coba pahami adalah, kita terikat dan saling mengikatkan diri pada satu komitmen, saling percaya dan menjaga.
Ketika dihadapkan pada keadaan yang memburuk, dan terjebak oleh setiap batasan, aku percaya kita --masing-masing-- lebih dari sekedar cukup untuk mampu bertahan dan menyelesaikan persoalan demi persoalan. Apakah yang masih membuatmu khawatir kalaulah sudah aku pastikan untaian kalimat-kalimat pengharapan dan doa selalu mensejajari langkahmu?
Lekaslah, masuk dalam peraduan. Tidur ditimang tetes hujan, yang kataku, mutiara cinta dari surga. Lepaskan sejenak setiap kalkulasi matriks rencana, tugas-tugas terbengkalai atau orang-orang yang terlalu sering merecoki waktu damai diatas dentang 12malam. Saatnya tiba, untukmu berbaring penuh kepasrahan, memberi jeda pada setiap gurat pembuluh kehidupan yang memberi nyawa. Semoga setelahnya kamu bangun dengan materi yang baru. Bergegaslah, berhenti membuat aku risau dan sibuk mengkhawatirkan. Bukankah kita, sama-sama tidak berdaya saat sakit dan jauh?
Untukmu, siang penjaga laut penghias purnama, ambillah jeda ini sejenak.
khawatir,
Bulan-mu
aku jarang sekali peduli berapa mil jarak memisahkan dua titik diantara kita. Atau berapa jam selang waktu menjauhkan kita. Atau seberapa terbalik kebiasaan tidur dan aktifitas kita. Yang aku coba pahami adalah, kita terikat dan saling mengikatkan diri pada satu komitmen, saling percaya dan menjaga.
Ketika dihadapkan pada keadaan yang memburuk, dan terjebak oleh setiap batasan, aku percaya kita --masing-masing-- lebih dari sekedar cukup untuk mampu bertahan dan menyelesaikan persoalan demi persoalan. Apakah yang masih membuatmu khawatir kalaulah sudah aku pastikan untaian kalimat-kalimat pengharapan dan doa selalu mensejajari langkahmu?
Lekaslah, masuk dalam peraduan. Tidur ditimang tetes hujan, yang kataku, mutiara cinta dari surga. Lepaskan sejenak setiap kalkulasi matriks rencana, tugas-tugas terbengkalai atau orang-orang yang terlalu sering merecoki waktu damai diatas dentang 12malam. Saatnya tiba, untukmu berbaring penuh kepasrahan, memberi jeda pada setiap gurat pembuluh kehidupan yang memberi nyawa. Semoga setelahnya kamu bangun dengan materi yang baru. Bergegaslah, berhenti membuat aku risau dan sibuk mengkhawatirkan. Bukankah kita, sama-sama tidak berdaya saat sakit dan jauh?
Untukmu, siang penjaga laut penghias purnama, ambillah jeda ini sejenak.
khawatir,
Bulan-mu
Komentar
Posting Komentar
terimakasih sudah membaca ^O^