kamu membuat saya harus mengeluarkan banyak kata hanya untuk mengungkapkan beberapa perasaan, karena tidak kunjung menemukan ungkapan yang sesuai. padahal itu adalah hal yang selalu saya hindari. mengeluarkan banyak energi untuk menyusun kalimat.
kamu membuat saya hanya mengeluarkan sedikit saja dari apa yang saya pikirkan dan rasakan terhadapmu. jelas-jelas itu bukan saya. banyak hal jadi tertahan kembali, menjadi surut karena saya takut. takut kamu tidak bisa menanggapinya seperti apa yang saya inginkan sebenarnya. memang menjadi kesalahan saya berekspektasi hingga akhirnya rentan kecewa dan khawatir jika tidak sesuai dengan ekspektasi.
kamu membuat saya lebih banyak menahan. menahan perasaan kesal, kecewa, sedih, marah, rindu sekalipun. karena saat memutuskan menjadi teman di hari mu, yang saya inginkan adalah menatap kedepan dan tidak berbalik arah. maka menahan dan menerima adalah hal yang senang saya lakukan, selalu.
kamu membuat pemahaman saya akan masa lalu tidak pernah menang karena dia selalu ada dibelakang menjadi sedikit terkikis. karena tampaknya bagi kamu masa lalu tidak begitu selisih jauh dengan hari ini. nyaris tampak bersisian. dan itu menjadi luka beberapa kali. kamu dengan sikap mu secara tidak sengaja membuat saya harus berpacu dengan masa lalu dan saya tidak akan pernah bisa menang dengan masa lalu mu, karena bagi kamu masa lalu tidak hanya kemarin, tidak hanya di belakang, tapi biasnya sudah mewarnai hari ini bahkan hingga hari esok dan seterusnya. pada beberapa kesempatan, kamu membuat saya mencemburui masa lalu. hal yang tidak pantas terjadi untuk seseorang yang begitu menghargai masa lalu seperti saya.
kamu membuat saya tidak banyak meminta. lucu nya itu terus terjadi bahkan disaat sepantasnya saya meminta, karena itu memang milik saya. saya sempat mengajukan satu permintaan saat itu kepadamu, sempat mengulang permintaan yang sama beberapa kali karena kamu acapkali tidak bisa memenuhinya. padahal sewajarnya itu tidak perlu menjadi permintaan karena merupakan hal yang butuh untuk kamu lakukan. dari sana saya memahami untuk tidak meminta apa-apa lagi dan menerima.
untuk satu sisi saya melihat kamu sebagai sosok yang rapuh, maka tidak bisa membuat saya terlalu dekat atau terlalu jauh. mungkin sikap yang saya lakukan terlihat sangat naif, tapi bagi saya itu cara untuk menikmati setiap keputusan yang telah di ambil.
dengan semua yang mampu kamu lakukan, saya menikmati dan perlahan bisa merasa nyaman.
saya tidak tau apakah saya pun membuat kamu merasa seperti ini atau itu, yang pasti kamu membuat saya belajar menjadi seorang perempuan dengan sifatnya yang halus, anggun, dan tegas dalam diam nya. terakhir, bagi saya sulit untuk bisa menerima disaat saya ingin terus memberi, dan nyaris mengabaikan jika semua orang ingin memberi maka siapa yang bisa menerima? lihat, menerima itu sulit, dan kamu membuat saya belajar untuk itu.
kamu membuat saya hanya mengeluarkan sedikit saja dari apa yang saya pikirkan dan rasakan terhadapmu. jelas-jelas itu bukan saya. banyak hal jadi tertahan kembali, menjadi surut karena saya takut. takut kamu tidak bisa menanggapinya seperti apa yang saya inginkan sebenarnya. memang menjadi kesalahan saya berekspektasi hingga akhirnya rentan kecewa dan khawatir jika tidak sesuai dengan ekspektasi.
kamu membuat saya lebih banyak menahan. menahan perasaan kesal, kecewa, sedih, marah, rindu sekalipun. karena saat memutuskan menjadi teman di hari mu, yang saya inginkan adalah menatap kedepan dan tidak berbalik arah. maka menahan dan menerima adalah hal yang senang saya lakukan, selalu.
kamu membuat pemahaman saya akan masa lalu tidak pernah menang karena dia selalu ada dibelakang menjadi sedikit terkikis. karena tampaknya bagi kamu masa lalu tidak begitu selisih jauh dengan hari ini. nyaris tampak bersisian. dan itu menjadi luka beberapa kali. kamu dengan sikap mu secara tidak sengaja membuat saya harus berpacu dengan masa lalu dan saya tidak akan pernah bisa menang dengan masa lalu mu, karena bagi kamu masa lalu tidak hanya kemarin, tidak hanya di belakang, tapi biasnya sudah mewarnai hari ini bahkan hingga hari esok dan seterusnya. pada beberapa kesempatan, kamu membuat saya mencemburui masa lalu. hal yang tidak pantas terjadi untuk seseorang yang begitu menghargai masa lalu seperti saya.
kamu membuat saya tidak banyak meminta. lucu nya itu terus terjadi bahkan disaat sepantasnya saya meminta, karena itu memang milik saya. saya sempat mengajukan satu permintaan saat itu kepadamu, sempat mengulang permintaan yang sama beberapa kali karena kamu acapkali tidak bisa memenuhinya. padahal sewajarnya itu tidak perlu menjadi permintaan karena merupakan hal yang butuh untuk kamu lakukan. dari sana saya memahami untuk tidak meminta apa-apa lagi dan menerima.
untuk satu sisi saya melihat kamu sebagai sosok yang rapuh, maka tidak bisa membuat saya terlalu dekat atau terlalu jauh. mungkin sikap yang saya lakukan terlihat sangat naif, tapi bagi saya itu cara untuk menikmati setiap keputusan yang telah di ambil.
dengan semua yang mampu kamu lakukan, saya menikmati dan perlahan bisa merasa nyaman.
saya tidak tau apakah saya pun membuat kamu merasa seperti ini atau itu, yang pasti kamu membuat saya belajar menjadi seorang perempuan dengan sifatnya yang halus, anggun, dan tegas dalam diam nya. terakhir, bagi saya sulit untuk bisa menerima disaat saya ingin terus memberi, dan nyaris mengabaikan jika semua orang ingin memberi maka siapa yang bisa menerima? lihat, menerima itu sulit, dan kamu membuat saya belajar untuk itu.
Komentar
Posting Komentar
terimakasih sudah membaca ^O^