Langsung ke konten utama

silent reader

Ini tentang sebuah janji. Kemarin sempat kutuliskan.

Kemarin malam sempat mengucapkan selamat ulangtahun untuk seseorang yang pernah memberikan satu dua kisah. Terlambat memang, tapi masih lebih baik dibanding tidak sama sekali. Ternyata akun line nya sudah tidak aktif, hingga harus mengulang ucapan tersebut melalui akun facebook. Bukan masalah sebenarnya, toh yang aku ulang adalah doa. Dia adalah seseorang yang unik. Mari kutuliskan tentangnya kali ini.

Glanovix Adryzeb Z, S.H.
Pertama jangan tanya aku kenapa namanya terbaca aneh, entah itu aksen Rusia atau Inggris, aku tidak mengerti. Kedua jangan tanya Z diakhir itu singkatan dari apa, yang pasti itu tidak sama dengan "z" yang biasa aku tuliskan saat menyapa diriku sendiri. Z yang biasa aku tuliskan bermakna Zia, itu adalah inisial yang biasa aku gunakan.
Aku biasa menyapa nya bang opik. Kenal pertama kali melalui sebuah kompetisi yang aku ikuti di kampus tempatnya berkuliah. Dia adalah alumni SMA tempatku menghabiskan masa 3 tahun pula. Kita tidak punya kesamaan lain selain itu. Sepertinya.
Bg opik adalah salah satu anggota komunitas pecinta alam semasa SMA dan masih aktif hingga saat ini. Well, aku pun mencintai alam tapi dengan cara yang lain. Sedangkan dia dengan cara yang umum dan ekstrem, manjat gunung, hiking sana sini, sejenis latihan bertahan hidup di alam bebas. Yang kemungkinan kecil bisa aku ikuti. Boro-boro, lari 3 putaran di Sabuga aja tepar nya seminggu!

Terlepas dari warna warni merah jambu cerita masa lalu, aku ingin menuliskan sisi bg opik yang berbeda dan spesial. Aku tidak menemukan padanan kata ganti yang tepat untuk "spesial".
Bg opik telah mentasbihkan diri nya sebagai seorang silent reader yang ulung.
Apalah kebahagiaan penting dari seseorang yang berisik, suka berbicara, suka curhat dan menulis seperti aku (yang tingkat kecerewetan dan kecepatan berbicara berbanding lurus dengan tingkat kepanikan dan stress) selain disimak dan didengarkan?
Bg opik adalah salah satu yang mengerti arti kebahagiaan penting tersebut. Ia selalu memastikan bahwa aku tau, kalau dirinya senantiasa membaca apa yang aku tulis. Dan dengan rendah hati tidak meninggalkan jejak apa-apa agar aku bisa tetap leluasa bercerita tanpa harus terbebani karena tengah diperhatikan tulisannya.
Aku tidak tau apakah bg opik memang benar-benar membaca setiap kata-kata membosankan yang aku tulis di blog ataupun twitter ataupun tumblr ataupun facebook. Tapi aku memilih untuk percaya karena melalui caranya yang hati-hati secara berkala dan tiba-tiba mengungkapkan "kayanya lagi sibuk ya? Udah jarang update.blog" aku merasakan menjadi seseorang yang diperlakukan istimewa. Dan aku suka, bg opik merupakan salah satu yang senantiasa memperlakukan tulisanku istimewa.
Karena sebelumnya pernah ada orang-orang yang silih berganti berusaha memperlakukan tulisanku istimewa (salah satu diantaranya dengan cara menanggapi setiap kata dengan serius dan melemparkan pertanyaan serta pernyataan saat ia sadar tulisan itu memang ditujukan untuknya) namun tidak bertahan lama, maka bg opik adalah yang paling berhasil hingga saat ini.
Ia, yang tanpa jejak tapi memastikan selalu ada

Aku tau itu bukan sebuah pencapaian istimewa yang bisa dibanggakan, tapi bagiku dengan menyebutkannya berarti melepaskan sebuah hutang untuk memberikan tanggapan akan tindakan yang dilakukan seseorang.

Itu tadi tentang satu sisi bg opik. Ini sedikit tentang blog.
Aku punya tempat menulis yang banyak sekali. Dari buku diary, catetan kuliah, blog, twitter, facebook, tumblr, path, line dll. Dan darii itu semua yang paling melegakan dan memperlakukanku secara istimewa adalah blog. Berbeda dengan media lainnya (aku menyebut media lain sebagai media instan) yang sangat simpel dan mudah, untuk menulis yang benar-benar melegakan hati ya hanya di blog. Menulis di blog seringkali membutuhkan waktu yang lama, karena aku sangat menikmati setiap prosesnya. Dan tidak setiap tulisan yang aku mulai bisa menemui akhir tulisannya. Hingga saat ini, dari sekitar 150an tulisan, 20an masih berupa draft yang tak kunjung di posting karena tak tau ujungnya bagaimana. Terlepas dari itu semua, blog menyediakan ruang bagi pembaca yang tidak aku kenal dan tidak mengenalku untuk turut menyimak hari-hari melelahkan dan menyenangkan tanpa perlu meninggalkan jejak.

Terakhir untuk kesekian kalinya,
Kepada yang turut membersamai pendewasaanku,
Be healthy and happy!

Postingan populer dari blog ini

tak pernah ada kata terlambat untuk sebuah kado

baru pulang nganterin biank -my blue notebook- ke customer service nya di gatsu tadi. ditemenin sama murobbiah yang baik hati. nyampe dikosan langsung mendadak mellow. belum berapa jam, kosan udah jadi sepi bangeet tanpa biank , ini aja ngeblog pake laptop nya Geu :'( selama seminggu gabisa liat biank, gabisa nonton, gabisa donlod running man dan barefoot friends, gabisa denger playlist gabisa ngerjain paper opa dan gabisa gabisa lainnya. sedih banget, tapi gapapa demi kesehatan biank kedepannya. really miss my lovely biank {} .  kado tampak depan tadi murobbiah yang baik hati ngasih kado ulangtahun, yang udah disiapin lebih dari sebulan yang lalu. tapi karena kitanya jarang banget ketemu akhir akhir ini jadi kado manis itu belum sempat berpindah tangan. dan kado nya lucuuu, jadi sedihh *loh* kertas kado nya sampe udah lecek banget saking udah lama nya tergeletak pasrah di mobil. tapi tentu ga ngurangin esensi ukhuwahnya dan absolutely esensi isi kadonya, tetep cantiik. yip

ala Chef

Hi! Akhirnya update blog lagi. Btw, hari ini masak. Yah biasa sih, kalau dirumah emang harus masak sendiri, karena Mama kerja, pulangnya baru sore, jadi kalau mau makan sesuatu yang masih anget ya masak sendiri. Nanti z ceritain masak apa hari ini. jari luka Tadi waktu masak ada drama! darah di cangkang telor Jadi tadi mau motong jeruk nipis, karena masaknya di toko dan gak ada talenan (alas buat motong) jadi sok-sok an motong sambil megang jeruk nipisnya, terus yah alih-alih motong jeruk nipis malah motong jari telunjuk ^^ Langsung berdarah. Sebenernya luka nya gak begitu dalam, tapi Z  biasanya kalau luka, darahnya susah berhenti. Padahal papa udah bilang, motongnya di meja aja, dialas pakai plastik. Nanti luka jarinya. Dan kejadian. Karena malu, meskipun perih langsung ditutup pakai tissue. Masih sok-sok an gamau bilang, udah ngabisin dua tissue penuh darah segar dan darahnya sampai tumpah ke cangkang telor, terus dialirin air yang banyak banget, tetep aja darahnya

Zia, pekerjaan dan teman.

Tampaknya satu-satunya alasan Zia masih bersosialisasi dan berhubungan dengan orang-orang ditempat kerja adalah bu Siska. Karena masih ada bu Siska. Karena masih punya tempat kembali untuk berkeluh kesah atau sekedar membahas kejadian bersama orang-orang diluar sana. Karena masih ada sosok yang setipikal dan sama, maka apapun yang kita bahas akan mendatangkan pemahaman yang sama tanpa perlu effort lebih untuk menjelaskan terlalu detail. Atau dalam bahasa singkatnya : hubungan mode hemat energi. Jadi bukan masalah besar harus menghadapi orang-orang diluar sana karena toh masih ada tempat untuk recharge energi karena rasa lelah setelahnya. Namun tentu perasaan yakin yang aku tulis diatas baru terasa saat sampai waktunya kita berpisah. Terdengar egois karena seperti Zia kehilangan tempat recharge energi nya, terbaca seperti ini hanya rasa sedih sepihak yang dipaksakan. Entah apa bu Sis merasakan hal yang sama. Semoga apapun yang terjadi diluar sana akan menjadi hal-hal baik untuk bu Sis d