Apa yang akan saya lakukan jika agama saya dihina? Saya akan diam. Kenapa? Karena saya percaya Tuhan maha kuasa.
Ingat ya, Bali dibom dua kali oleh orang-orang yang mengatasnamakan sebuah agama, menganggap Bali sebuah tempat yang 'kotor dan layak dilenyapkan'. Tapi apa yg terjadi setelah bom-bom tersebut? Ga ada yang namanya demo atau aksi menolak agama tertentu di Bali. Yang terjadi malah saling bantu untuk memulihkan Bali.
Sekarang bayangkan, jika saya dan orang-orang Bali lainnya berpola pikir "wah, agama itu memusuhi agama/budaya saya, dan agama saya mengajarkan saya untuk membalas dendam dan membunuh orang-orang tersebut" bisa kamu bayangkan apa yang akan terjadi?
Ya. Perang. Perang. Dan perang. Darah. Air mata. Kehancuran. Lalu? Masuklah asing dengan propaganda 'mendamaikan' konflik dan mengambil alih semua SDA yang dimiliki bangsa ini. Kasus seperti itu sudah banyak terjadi di belahan bumi lain.
Dan cara yang paling gampang untuk mencegah semua itu adalah: berhentilah menjadi pembela agama. Simpan agamamu untuk dirimu sendiri. Untuk apa percaya Tuhan itu maha kuasa jika kamu masih menyangsikan kekuatannya?
Salam Indonesia Raja!
Sebenarnya z jarang banget mengomentari isu isu terbaru khususnya komentar dalam sebuah tulisan, paling yah kalau komentar sekedar obrolan atau paling serius diskusi bareng dosen atau teman-teman. Tapi sekali ini setelah membaca tulisan diatas mendadak ingin menuliskan opini yang berseliweran di kepala.
Pertama sebagai seorang yang beragama, z menyadari banyak kealpaan yang z perbuat, dan banyak hal yang belum z amalkan. Z tidak sesuci nabi Muhammad, para sahabat, sufi ataupun alim ulama, masih sekedar umat yang berusaha menjadi taqwa. Namun paling tidak z adalah orang yang pastinya merasa terusik saat agama z diusik, diganggu, disinggung, apalagi jika sampai dilecehkan. Dan selanjutnya sebagai seorang warga negara Indonesia yang sudah diperkenalkan dengan dasar negara Pancasila dan senantiasa mengulang melafazkannya setiap senin pagi selama kurang lebih 12tahun, z ingat betul sila kesatu adalah Ketuhanan yang Maha Esa. Hal ini menjelaskan bahwa agama adalah dasar pertama bernegara di Indonesia. Maka saat ada opini yang menjurus untuk memisahkan agama dari kehidupan bernegara atau sekuler, ini menjadi sesuatu yang semestinya aneh dan menyimpang. Agama bagi z adalah hal yang mutlak tidak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Tidak usah bahas politik, taktik perang atau tata cara bernegara, perihal makan cuci kakus saja diatur loh oleh agama.
Berhentilah menjadi pembela agama. Agama adalah sebuah keyakinan akan ketetapan hati seorang manusia. Identitas seseorang. Ketika identitas itu diusik maka sewajarnya diri ini melawan. Itu artinya masih ada rasa memiliki identitas tersebut. Sebuah bentuk pertahanan diri. Mempertahankan apa yang diyakini benar adanya. Jika identitasmu dilecehkan dan kamu tidak terusik, maka patut dipertanyakan apakah kamu masih memiliki identitas tersebut.
Untuk apa percaya Tuhan itu maha kuasa jika kamu masih menyangsikan kekuatannya? Membela agama bukan berarti meragukan kekuatan Tuhan, melainkan sebagai bukti bahwa kekuatan Allah itu benar adanya. Karena hanya orang-orang yang memahami ajaran agamanya lah yang akan menjaga dan membela agamanya, yang tidak mengkerdilkan Tuhannya.
Ibarat seorang pencuri yang tertangkap basah lalu minta maaf kepada korbannya, korbannya memaafkan tapi proses hukumnya tetap berjalan. Bukan berarti korban dendam, tetapi ia sedang mempertahankan miliknya, meluruskan apa yang salah dan memberi pelajaran agar tidak ada yang berani mengulang perbuatan pencuri dan menuntut keadilan atas dirinya. Jika keadilan tidak ditegakkan maka pencuri akan dengan leluasanya mencuri lalu meminta maaf, seolah tidak ada reaksi apa-apa atas perbuatannya.
wallahualam