Mau nulis yang agak cheesy, maafkan 😅
dan harap maklum ya.
Jadi ceritanya hari ini mood swingnya zia berulah lagi (iya salahin aja mood swing nya teroosss 😅). Sesore tadi bete garagara laper (tuhkan!) terus pulangnya telat. Yang bikin sebel adalah pulang dari kantor nya biasa aja, ga gitu telat, udah nyampe komplek perumahan juga dari jam 5an eh tapi mampir-mampir jajan dulu mas mba nya. Sebenernya biasa ajasih, toh tiap hari juga gitu. Malah kadang z ikutan jajan juga, ehtapiii karena mungkin tadi sore kelaperan tapi gamau jajan, mau nya masak dikosan, dan kebetulan banget sore ini mas mba jajan nya superr lama, akhirnya jadi bete. Lalu randomtalk sama mas nya, ngadu dengan intinya, "kenapa yaa kok ternyata z semenyebalkan itu? Makin kesini kok ya makin keliatan sifat nyebelin nya.."
Terus curhatannya diikuti dengan sederet sifat jeleknya z yang z sadari dengan persis kalau sifat itu menyebalkan. Terus ditutup dengan kalimat sedih karena khawatir orang-orang disekitar z, orang-orang di lingkungan baru z tidak cukup sabar memahami z yang butuh waktu lebih untuk bisa benar-benar cocok dengan mereka dan lingkungannya. Apa yaaa, intinya z mengungkapkan kalau sebenarnya z tidak se-friendly itu. Mungkin z terlihat mudah mix dengan orang-orang baru atau mudah adaptasi di lingkungan yang baru, tapi aslinya di dalam z penuh dengan kehati-hatian yang kadang cenderung berlebihan. Z mungkin punya banyak kenalan atau cukup banyak dikenal tapi z gak punya cukup banyak 'teman'. Karena buat z, gak semua orang bisa dijadikan teman. Gak semua orang bisa punya hubungan emosional dengan z. Kalau ditanya siapa temannya, wahh mudah banget. Ga sampai habis jarinya dipakai buat ngeabsenin temen-temen z. Bahkan meskipun sering metemu, sering jalan bareng, sering hahahihi bareng, buat z belum tentu mereka adalah teman. Karena ya sesulit itu bagi z untuk membuka diri secara mendalam kepada oranglain. Kalau diibaratlan bawang bombay, z terdiri dari banyak lapisan. Dan setiap lapisnya, semakin dalam, semakin mengecil, semakin sempit lingkupnya. Semakin banyak rahasia dan sifat pribadi yang tidak tampak pada waktu dikulit luarnya.
Nah setelah 'menelanjangi' diri z dengan berbagai sifat menjengkelkan itu yang tengah mencuat beberapa waktu terakhir, Mas nya hanya menanggapi sesederhana itu:
"aku happy kok dengan kamu yang begini"
Rasanya kaya lagi kepanasan buanget terus dikasih air minum buat ngelepasin haus. Walaupun yang panas cuacanya dan aslinya males banget minum karena haus nya masih yang biasa aja, tapi ketika z memilih untuk minum, rasanya cukup menyegarkan kembali tenggorokannya yang kering. Walaupun belum dalam kondisi kritis harus minum, tapi menganut prinsip, "sedia payung sebelum hujan, teguk air sebelum dehidrasi" rasanya cukup melegakan sejenak. Paling ngga dengan minum seteguk sekarang, ngasih energi lebih panjang untuk lanjut panas-panasan lagi. Hingga sore menjelang, atau hujan turun meredakan cuaca.
Namanya juga proses ikhtiar. Butuh waktu untuk menyelaraskan satu sama lain. Mengutip caption meme yang lagi rame di medsos, if you cant handle me at my worst, so you dont deserve me at my best. Gitu gasih? Gatau ah. Udah tulisan cheessy nya diselesaikan sampai disini. Goodnight (jarang-jarang ngucapin gutnite gini) 💞
Udah bilang mau udahan sih, tapi kok ya sayang kalau ga share tulisan ini ya... Nih dibaca aja dilink ini: I'm not a simple girl, but I'm okay with it http://tcat.tc/2qWfmum
Komentar
Posting Komentar
terimakasih sudah membaca ^O^