Langsung ke konten utama

3 days

mau cerita apa ya, tentang foto ini?
hmm
itu Fikri.
Fikri Farraswan.
temen.
dekat dari jaman SMA.
anak Ibu juga.
sekelas dari jaman XII IPS 1.
sesama anak Akuntansi 2012.
Akuntansi Unand.
sering ngobrol.
pernah ikut lomba bareng waktu SMA. dia juara 1, aku kalah :(
selalu saingan masalah nilai dan kesempatan. pas jaman kuliah dia nyaris selalu menang
rumahnya di Pandai Sikek, daerah yang khas dengan tenun.
SMA kita di Padangpanjang.
pernah jogging bareng, pagi-pagi. sama Ibu dan Kujit.
      pagi-pagi. dia berangkat dari rumahnya ke Padangpanjang
terakhir ketemu semester 3? atau 2? lupa
terakhir ketemu makan bareng di Gumarang baru
pernah main bareng Kujit dan bocah-bocah di Padang. di pantai.
     akhirnya nginep di rumah Ibu. makan soto.
dapet Dofa, jam beker doraemon sebagai kado ulangtahun ke 18 atau 17? lupa.
pernah mendengarnya berbincang dengan Mama dan Kiki di telpon.
Mama melalui aku, memintanya untuk menjemput Kiki saat Idul Adha di pesantren.
hmm itu Fikri.
yang kalau ngobrol di telpon belum pernah kurang dari 120menit.
    meskipun keesokan harinya masih akan bertemu lagi di kelas
bertemu kembali. di Bandung.
karena dia mengikuti konferensi Padjadjaran Accounting Week.
    best paper. aku kalah lagi.
menghabiskan beberapa waktu, beberapa hari, beberapa kesempatan bersama
makan malam di waroeng steak (karena tidak ada pilihan lain)
melenggang di PVJ
nonton Big Hero di Blitz
makan malam di Richeese Factory bareng mas Bob dan Ami
menikmati kemacetan sepanjang jalan Sabtu malam
menyapa pagi dengan festival di Ootrad
berjalan-jalan di pasar seni
berbincang banyak, tanpa mampu saling menatap saat menunggu hujan reda di selasar gedung perkuliahan FSRD ITB
memaksa diri masing-masing menelan kalimat sampai jumpa di Toastcream.
     seporsi matcha green tea sebagai samsak.
lantas gantung dengan sebuah foto instagram. caption: 
Last day, Sundate. Sampai ketemu di petualangan selanjutnya! Hati-hati dijalan, sampaikan salam untuk padang-padangpanjang-bukittinggi dan seisinya :))
perlu ralat: bukittinggi

to be continue...?
continue
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

tak pernah ada kata terlambat untuk sebuah kado

baru pulang nganterin biank -my blue notebook- ke customer service nya di gatsu tadi. ditemenin sama murobbiah yang baik hati. nyampe dikosan langsung mendadak mellow. belum berapa jam, kosan udah jadi sepi bangeet tanpa biank , ini aja ngeblog pake laptop nya Geu :'( selama seminggu gabisa liat biank, gabisa nonton, gabisa donlod running man dan barefoot friends, gabisa denger playlist gabisa ngerjain paper opa dan gabisa gabisa lainnya. sedih banget, tapi gapapa demi kesehatan biank kedepannya. really miss my lovely biank {} .  kado tampak depan tadi murobbiah yang baik hati ngasih kado ulangtahun, yang udah disiapin lebih dari sebulan yang lalu. tapi karena kitanya jarang banget ketemu akhir akhir ini jadi kado manis itu belum sempat berpindah tangan. dan kado nya lucuuu, jadi sedihh *loh* kertas kado nya sampe udah lecek banget saking udah lama nya tergeletak pasrah di mobil. tapi tentu ga ngurangin esensi ukhuwahnya dan absolutely esensi isi kadonya, tetep cantiik. yip

ala Chef

Hi! Akhirnya update blog lagi. Btw, hari ini masak. Yah biasa sih, kalau dirumah emang harus masak sendiri, karena Mama kerja, pulangnya baru sore, jadi kalau mau makan sesuatu yang masih anget ya masak sendiri. Nanti z ceritain masak apa hari ini. jari luka Tadi waktu masak ada drama! darah di cangkang telor Jadi tadi mau motong jeruk nipis, karena masaknya di toko dan gak ada talenan (alas buat motong) jadi sok-sok an motong sambil megang jeruk nipisnya, terus yah alih-alih motong jeruk nipis malah motong jari telunjuk ^^ Langsung berdarah. Sebenernya luka nya gak begitu dalam, tapi Z  biasanya kalau luka, darahnya susah berhenti. Padahal papa udah bilang, motongnya di meja aja, dialas pakai plastik. Nanti luka jarinya. Dan kejadian. Karena malu, meskipun perih langsung ditutup pakai tissue. Masih sok-sok an gamau bilang, udah ngabisin dua tissue penuh darah segar dan darahnya sampai tumpah ke cangkang telor, terus dialirin air yang banyak banget, tetep aja darahnya

Zia, pekerjaan dan teman.

Tampaknya satu-satunya alasan Zia masih bersosialisasi dan berhubungan dengan orang-orang ditempat kerja adalah bu Siska. Karena masih ada bu Siska. Karena masih punya tempat kembali untuk berkeluh kesah atau sekedar membahas kejadian bersama orang-orang diluar sana. Karena masih ada sosok yang setipikal dan sama, maka apapun yang kita bahas akan mendatangkan pemahaman yang sama tanpa perlu effort lebih untuk menjelaskan terlalu detail. Atau dalam bahasa singkatnya : hubungan mode hemat energi. Jadi bukan masalah besar harus menghadapi orang-orang diluar sana karena toh masih ada tempat untuk recharge energi karena rasa lelah setelahnya. Namun tentu perasaan yakin yang aku tulis diatas baru terasa saat sampai waktunya kita berpisah. Terdengar egois karena seperti Zia kehilangan tempat recharge energi nya, terbaca seperti ini hanya rasa sedih sepihak yang dipaksakan. Entah apa bu Sis merasakan hal yang sama. Semoga apapun yang terjadi diluar sana akan menjadi hal-hal baik untuk bu Sis d