Berhenti mengeluh, Zia!
Mengeluh hanya akan membuat hari mu lebih panjang dan melelahkan.
Berhenti mencari tahu untuk hal yang tidak penting, Zia!
Itu hanya akan membuat kamu kesal, mandeg dan membodohi perasaan.
Berhenti menunda, Zia!
Menunda hanya membuat kamu menjadi tidak maksimal, lalu menuai hasil yang biasa-biasa saja.
Berhenti bermain-main dengan waktu, Zia!
Karena waktu lebih licik dari yang kamu pahami.
Duh, Zia.
Apa yang sedang kamu alami?
Apa yang tengah terjadi?
Mengapa hati mu sekeras ini?
Mengapa otak mu menjadi begitu bebal?
Mengapa seperti yang hilang tujuan?
Tidakkah kamu melihat teman mu berlari?
Tidakkah kamu sadar waktu mu terbatas?
Tidakkah kamu mengerti?
Duh, Zia.
Apa yang salah pada mu?
Kenapa untuk tidur saja begitu sulit nya? Haruskah kamu meminum obat tidur setiap malam?
Mengapa membiarkan otakmu terus bekerja keras tanpa kamu tau hasilnya?
Sudah menyelimuti diri pukul 23.00, memadamkan nyala lampu, mendengarkan alunan musik nan merdu, kenapa tak kunjung lelah mata mu, Zia?
Sudah dipaksa kan pula terpejam, gelisah betul gerak mu.
Terasa sangat otak mu berpikir.
Membuat lelah batin. Kamu sadar kamu butuh istirahat, tapi otak mu tak hendak berkompromi, terus saja bekerja. Tapi tak kunjung berwujud hasil nya.
Apa yang kamu nanti, Zia?
Mengapa sudut-sudut hati mu tidak tenang?
Mengapa otak mu bermubadzir ria?
Sudah berapa banyak senyum yang kamu paksakan, Zia?
Sudah sejauh apa semangat mu pergi?
Sudah setertinggal apa kamu di belakang?
Sudah menjadi sedingin apa kamu sekarang?
Lekas temukan jiwa mu, Zia!
Yang hilang dalam perjalanan,
bersembunyi dalam pencarian.
Kembalilah, Zia..
Mengeluh hanya akan membuat hari mu lebih panjang dan melelahkan.
Berhenti mencari tahu untuk hal yang tidak penting, Zia!
Itu hanya akan membuat kamu kesal, mandeg dan membodohi perasaan.
Berhenti menunda, Zia!
Menunda hanya membuat kamu menjadi tidak maksimal, lalu menuai hasil yang biasa-biasa saja.
Berhenti bermain-main dengan waktu, Zia!
Karena waktu lebih licik dari yang kamu pahami.
Duh, Zia.
Apa yang sedang kamu alami?
Apa yang tengah terjadi?
Mengapa hati mu sekeras ini?
Mengapa otak mu menjadi begitu bebal?
Mengapa seperti yang hilang tujuan?
Tidakkah kamu melihat teman mu berlari?
Tidakkah kamu sadar waktu mu terbatas?
Tidakkah kamu mengerti?
Duh, Zia.
Apa yang salah pada mu?
Kenapa untuk tidur saja begitu sulit nya? Haruskah kamu meminum obat tidur setiap malam?
Mengapa membiarkan otakmu terus bekerja keras tanpa kamu tau hasilnya?
Sudah menyelimuti diri pukul 23.00, memadamkan nyala lampu, mendengarkan alunan musik nan merdu, kenapa tak kunjung lelah mata mu, Zia?
Sudah dipaksa kan pula terpejam, gelisah betul gerak mu.
Terasa sangat otak mu berpikir.
Membuat lelah batin. Kamu sadar kamu butuh istirahat, tapi otak mu tak hendak berkompromi, terus saja bekerja. Tapi tak kunjung berwujud hasil nya.
Apa yang kamu nanti, Zia?
Mengapa sudut-sudut hati mu tidak tenang?
Mengapa otak mu bermubadzir ria?
Sudah berapa banyak senyum yang kamu paksakan, Zia?
Sudah sejauh apa semangat mu pergi?
Sudah setertinggal apa kamu di belakang?
Sudah menjadi sedingin apa kamu sekarang?
Lekas temukan jiwa mu, Zia!
Yang hilang dalam perjalanan,
bersembunyi dalam pencarian.
Kembalilah, Zia..
Komentar
Posting Komentar
terimakasih sudah membaca ^O^