hari hari kita adalah derai tawa dalam lelucon sederhana
terus membersamai ditingkah ledekan dan sindiran
sekali dua dicampuri permainan
penghitung detiknya tetes hujan
kerap turut bergabung dalam waktu waktu singkat terhabiskan bersama
singkat karena jalan kita tak berarah
langkah kita menyusuri matahari
sepenggal dipuncak hingga turun diganti purnama
sejauh apa jalan terlewati
tak membekas
tertinggal kini menjauhi kenangan
menelusuri
entah pada hati siapa pintu terbuka
adakah jalan ini buntu?
adakah kita sebenarnya tak berjalan?-atau berjalan dalam angan-
terus membersamai ditingkah ledekan dan sindiran
sekali dua dicampuri permainan
penghitung detiknya tetes hujan
kerap turut bergabung dalam waktu waktu singkat terhabiskan bersama
singkat karena jalan kita tak berarah
langkah kita menyusuri matahari
sepenggal dipuncak hingga turun diganti purnama
sejauh apa jalan terlewati
tak membekas
tertinggal kini menjauhi kenangan
menelusuri
entah pada hati siapa pintu terbuka
adakah jalan ini buntu?
adakah kita sebenarnya tak berjalan?-atau berjalan dalam angan-
Komentar
Posting Komentar
terimakasih sudah membaca ^O^