Langsung ke konten utama

hati perempuan

jangan bermain-main dengan hati perempuan
kamu tidak paham bagaimana dia menggoreskan harapan demi harapan
dengan keringat (seringkali hingga dengan darah) sebagai tinta
dan waktu sebagai kanvas
selagi kamu menuai serbuk di padang nya
meski sejujurnya serbuk itu jatuh tidak sengaja
akibat lalaimu mengepakkan sayap diatas nya

kamu tidak mengerti bagaimana dia berusaha keras menjadi tameng
saat kamu bahkan menghadirkan perang didalamnya
kamu lah pedangnya
menghambur, membabi buta tak tentu arah
dia menjadi perisai
kamu, bahkan menjadi luka di padangnya sendiri

kamu tidak cukup sabar untuk mempelajari dan menyadari dia
menghadirkan rumah dengan teh yang selalu hangat menantimu didalamnya
(mempertanyakan segelas teh itu? Ya, dia menggantinya dengan cangkir-cangkir baru. mengangkat teko ke atas tungku. menyeduh seketika saat uap mulai sirna dari cangkir sebelumnya)
kamu tidak cukup sabar untuk paham, bukan?
maka, jangan bermain-main dengan hatinya
karena kamu sendiri belum bisa menemukan dia
yang tenang mengagumimu dalam diam
meski terhempas ombak dan terinjak duri hingga melepuh sudah kaki nya oleh nanah
kamu tidak tau dia menunggu
dan kini, berhentilah. jangan bermain-main dengan hatinya
karena kamu tidak kunjung sadar
telah menjadi bintang jatuh untuk nya
membawa rasa nya terbang tinggi, setinggi ribuan lapis langit dijadikan satu
begitu cepat, secepat kilat menyambar samudra
dan telah kamu jatuhkan dia
menjadi serbuk yang membedaki bumi
dengan penantiannya, kekagumannya, dan dalam tenangnya dia menunggumu

kamu membuat gaun nya basah kini
ditetesi air dari sudut mata coklat kelam
sungguh, berhentilah sampai disini bermain-main dengan hatinya.
karena kamu
tidak cukup pantas, ternyata
melihat hatinya


semoga tidurmu lelap
meski akan dengan tangis
setidaknya hanya aku yang tau apa yang pernah kamu pikirkan
tenang saja, aku pun pernah
dan butuh lebih dari 9 purnama untuk lepas
dari bayangan dan ditemukan oleh hati berikutnya
jangan bersedih, perempuanku

Komentar

Postingan populer dari blog ini

tak pernah ada kata terlambat untuk sebuah kado

baru pulang nganterin biank -my blue notebook- ke customer service nya di gatsu tadi. ditemenin sama murobbiah yang baik hati. nyampe dikosan langsung mendadak mellow. belum berapa jam, kosan udah jadi sepi bangeet tanpa biank , ini aja ngeblog pake laptop nya Geu :'( selama seminggu gabisa liat biank, gabisa nonton, gabisa donlod running man dan barefoot friends, gabisa denger playlist gabisa ngerjain paper opa dan gabisa gabisa lainnya. sedih banget, tapi gapapa demi kesehatan biank kedepannya. really miss my lovely biank {} .  kado tampak depan tadi murobbiah yang baik hati ngasih kado ulangtahun, yang udah disiapin lebih dari sebulan yang lalu. tapi karena kitanya jarang banget ketemu akhir akhir ini jadi kado manis itu belum sempat berpindah tangan. dan kado nya lucuuu, jadi sedihh *loh* kertas kado nya sampe udah lecek banget saking udah lama nya tergeletak pasrah di mobil. tapi tentu ga ngurangin esensi ukhuwahnya dan absolutely esensi isi kadonya, tetep cantiik. yip

ala Chef

Hi! Akhirnya update blog lagi. Btw, hari ini masak. Yah biasa sih, kalau dirumah emang harus masak sendiri, karena Mama kerja, pulangnya baru sore, jadi kalau mau makan sesuatu yang masih anget ya masak sendiri. Nanti z ceritain masak apa hari ini. jari luka Tadi waktu masak ada drama! darah di cangkang telor Jadi tadi mau motong jeruk nipis, karena masaknya di toko dan gak ada talenan (alas buat motong) jadi sok-sok an motong sambil megang jeruk nipisnya, terus yah alih-alih motong jeruk nipis malah motong jari telunjuk ^^ Langsung berdarah. Sebenernya luka nya gak begitu dalam, tapi Z  biasanya kalau luka, darahnya susah berhenti. Padahal papa udah bilang, motongnya di meja aja, dialas pakai plastik. Nanti luka jarinya. Dan kejadian. Karena malu, meskipun perih langsung ditutup pakai tissue. Masih sok-sok an gamau bilang, udah ngabisin dua tissue penuh darah segar dan darahnya sampai tumpah ke cangkang telor, terus dialirin air yang banyak banget, tetep aja darahnya

Zia, pekerjaan dan teman.

Tampaknya satu-satunya alasan Zia masih bersosialisasi dan berhubungan dengan orang-orang ditempat kerja adalah bu Siska. Karena masih ada bu Siska. Karena masih punya tempat kembali untuk berkeluh kesah atau sekedar membahas kejadian bersama orang-orang diluar sana. Karena masih ada sosok yang setipikal dan sama, maka apapun yang kita bahas akan mendatangkan pemahaman yang sama tanpa perlu effort lebih untuk menjelaskan terlalu detail. Atau dalam bahasa singkatnya : hubungan mode hemat energi. Jadi bukan masalah besar harus menghadapi orang-orang diluar sana karena toh masih ada tempat untuk recharge energi karena rasa lelah setelahnya. Namun tentu perasaan yakin yang aku tulis diatas baru terasa saat sampai waktunya kita berpisah. Terdengar egois karena seperti Zia kehilangan tempat recharge energi nya, terbaca seperti ini hanya rasa sedih sepihak yang dipaksakan. Entah apa bu Sis merasakan hal yang sama. Semoga apapun yang terjadi diluar sana akan menjadi hal-hal baik untuk bu Sis d