sudah lama tidak menulis puisi. kelu sekali rasanya. semacam kata-kata yang sudah tumpul tak pernah diasah dan kini nyaris berkarat bertumpuk dengan banyak pikiran lainnya.
sudah lama sekali rasanya tidak menguntai kisah dalam puisi. rindu. tapi lunglai. kelam tidak mengerti harus memulai dari apa.
Hilang puisi
barangkali jemari itu merenggut setiap nyawa kata-kata
lewat jemari juga
digenggam dan bertaut
lantas dibawanya pergi
bisakah tolong bawakan Aku sang nabi?
boleh kucari serpih-serpih kata yang masih tersisa abunya
kelak direkatkan dengan lem seumpama mozaik kaligrafi kaca pecah
yang dulu, sekali pernah kulihat
barangkali habis susah masanya
mengingat bulan hanya separo
separo lagi ditelan serigala pemangsa
dikikisnya. segandeng ditampik kokok ayam jantan
entah jika kata ditabur ibarat benih kedalam diamnya laut
terninabobok dibuai buih
selalu singgah
disetiap persinggahan, buihnya musnah
**sang nabi, sebuah karya Khalil Gibran
sudah lama sekali rasanya tidak menguntai kisah dalam puisi. rindu. tapi lunglai. kelam tidak mengerti harus memulai dari apa.
Hilang puisi
barangkali jemari itu merenggut setiap nyawa kata-kata
lewat jemari juga
digenggam dan bertaut
lantas dibawanya pergi
bisakah tolong bawakan Aku sang nabi?
boleh kucari serpih-serpih kata yang masih tersisa abunya
kelak direkatkan dengan lem seumpama mozaik kaligrafi kaca pecah
yang dulu, sekali pernah kulihat
barangkali habis susah masanya
mengingat bulan hanya separo
separo lagi ditelan serigala pemangsa
dikikisnya. segandeng ditampik kokok ayam jantan
entah jika kata ditabur ibarat benih kedalam diamnya laut
terninabobok dibuai buih
selalu singgah
disetiap persinggahan, buihnya musnah
**sang nabi, sebuah karya Khalil Gibran
Komentar
Posting Komentar
terimakasih sudah membaca ^O^