bertanya kenapa aku belum bisa tidur?
hmm, entahlah. rasanya berdebat dalam diam sudah meluruhkan hasrat untuk tidur.
berdebat dalam diam itu adalah saat dimana kita tengah didahapkan pada masalah. berusaha sebisa mungkin untuk mengkomunikasikan dengan baik. namun seringkali apa yang aku pikirkan tidak sesuai dengan apa yang aku ucapkan. hingga akhirnya masalah itu selesai, dianggap selesai. meski serpihan tajamnya masih menjadi duri dalam daging.
dan kamu pun belum tidur, bukan?
kenapa?
hmm, entahlah. rasanya berdebat dalam diam sudah meluruhkan hasrat untuk tidur.
berdebat dalam diam itu adalah saat dimana kita tengah didahapkan pada masalah. berusaha sebisa mungkin untuk mengkomunikasikan dengan baik. namun seringkali apa yang aku pikirkan tidak sesuai dengan apa yang aku ucapkan. hingga akhirnya masalah itu selesai, dianggap selesai. meski serpihan tajamnya masih menjadi duri dalam daging.
dan kamu pun belum tidur, bukan?
kenapa?
tampaknya aku mulai paham jawaban kenapa aku belum tidur atau kenapa begitu terlambat
untuk tidur, entah itu kemarin, sehari sebelum kemarin, esok atau mungkin lusa.
jawabannya karena sejak saat itu luka pertama telah tergoreskan, namun belum terobati.
dan sungguh, perih nya luar biasa.
kali pertama disaat aku benar-benar ingin menangis dengan alasan yang jelas tapi air mata terlalu tinggi hati untuk singgah.