Langsung ke konten utama

maknae

Sayur-mayur maknae's line!
Bocah - Zia
Diantara kita berlima, Bocah, Arinda yang paling bungsu. September95, lalu Z, Maret95. Hubungan kita berdua unik. Bocah itu tipe yang blak-blakan dan menutup diri, sulit buat didekatin. Perempuan tangguh. Tapi dia punya cara yang beda dalam menunjukkan sisi lembut nya.
Sekali waktu saat akan ke tangerang dia tiba-tiba nawarin, "mau aku tinggalin buku SPM dikosan kamu gak buat belajar?"
Saat dia bawa dua payung, "ada yang gak bawa payung? Nih!" Katanya seraya menyerahkan payung buat z bawa ke kosan.
Waktu liburan, z kehabisan kerudung karena kehujanan, "pakai punya aku aja." Padahal dia udah punya rencana padu padan kerudungnya dengan baju yang akan dikenakan. Dan gak cuma satu kerudung, melainkan dua! Alasannya dia sederhana, "aku pakai yang hitam aja. Masuk ke warna apa aja (netral)"
Itu alasan kenapa kebanyakan foto jalan-jalan kita, si bocah pakai kerudung hitam yang sama.
Masih waktu liburan, dijalan pulang kerumahnya bocah, setelah menikmati dua pantai dan diguyur hujan habis-habisan dan sebelumnya menyusuri gua pindul (semi body rafting), dia tiba-tiba menyodorkan antangin cair, tanpa Z minta. Dia tau persis Z gabisa minum obat itu seperti Debo dan Asangki yang nyemilin tolak angin kaya nyemilin madurasa, lalu berinisiatif memegang botol minum yang sudah dibuka, jadi tepat setelah z minum antangin, dia menyodorkan air mineral.
Terus waktu di penginapan. Di kamar ada dua kasur, satu yang buat bertiga dan satu lagi extra bed, cukup untuk berdua. Dia nanya, "kamu mau tidur di atas apa bawah?"
Z jawab, "bawah" lalu dia pindah ke atas.
Satu hal yang paling Z ingat, saat kita membahas tentang relationship, dia bilang "yang deketin ada. Tapi kalau bau-bau nya akan serius (probable jadian) aku pasti cerita ke kalian. Kalau aku belum cerita berarti yang deketin cuma gitu-gitu aja."
Z sayang banget sama bocah. Dibalik sikapnya yang sangat terus terang, komentar-komentar sinis, tersimpan sosok perempuan yang perhatian dan lembut. Wajar saat sekalinya dia dikecewakan, sulit untuknya membuka halaman baru. Dia memaffkan tapi tidak melupakan.
Ada momen kecil yang terjadi saat kita di pantai Jogan. Pantai itu adalah pantai yang tepiannya batu-batu curam. Waktu akan mengambil foto kami berpijak pada sedikit saja batu yang menjorok keluar tebing. Dibawah tebing itu ada batu karang yang tajam dan licin, lalu ombak yang pasang. Pantai itu mempertemukan langsung air sungai dan laut, ada air terjun kecil dari sungai, diatas tebing yang langsung turun kedasar. Saat Debo dan Asangki tengah sibuk mengambil foto Eta, Z dan Bocah sedikit menepi. Tempat kami berpijak saat itu benar-benar sempit untuk berlima. Saat Arin akan bergeser agar foto Eta bagus, dia terpeleset di batu yang kami pijak.
Tempat kami berpijak hanya sedikit batu yang menjorok keluar tebing. Dibawahnya batu karang tajam yang licin dan ombak pasang siap menyambut.
Arin terpeleset, z refleks memeluk Arin sekuat mungkin agar tidak terjatuh. Akhirnya, dia bisa berdiri kembali. Namun dengan penuh perasaan shock karena nyaris terjatuh. Lalu menyadari bagian belakang tumitnya terluka akibat gesekan dengan batu yang tajam. Dia menenggelamkan wajahnya dan memeluk pinggang z erat, meredakan rasa shock dan perih di tumit. Z menunduk, menatap dibalik punggungnya, melihat darah mulai mengalir di luka itu. Sejenak setelahnya, sesi foto itu berhenti. Berganti kepanikan kami mengambil hansaplast dan memastikan Arin baik-baik saja. Saat itu z benar-benar khawatir.
Syukurnya semua kembali baik-baik saja :"
Tahun lalu, saat ulangtahun ke19 Arin, z menuliskan surat. Lewat tumblr. Z belum pernah menuliskan sesuatu untuk Eta, Sangki dan Debo sebelumnya. Mungkin karena mereka bukan tipe yang membaca dan memaknai kalimat-kalimat manis, makanya Z gak menuliskannya.
Ain itu perempuan cool.
Harus lihai mendapatkan hati nya.
Perempuan unik yang tontonannya aneh. Satu sisi nonton The Walking Dead dengan zombie dan pembunuhan sadis, disisi lainnya nonton We Get Married, var-show korea yang sangat romantis dan manis.
Dia adalah dua sisi mata uang. Berbeda namun satu.
Salah satu orang yang z sayang.


Arinda Widyaswara
12 September 1995

Postingan populer dari blog ini

tak pernah ada kata terlambat untuk sebuah kado

baru pulang nganterin biank -my blue notebook- ke customer service nya di gatsu tadi. ditemenin sama murobbiah yang baik hati. nyampe dikosan langsung mendadak mellow. belum berapa jam, kosan udah jadi sepi bangeet tanpa biank , ini aja ngeblog pake laptop nya Geu :'( selama seminggu gabisa liat biank, gabisa nonton, gabisa donlod running man dan barefoot friends, gabisa denger playlist gabisa ngerjain paper opa dan gabisa gabisa lainnya. sedih banget, tapi gapapa demi kesehatan biank kedepannya. really miss my lovely biank {} .  kado tampak depan tadi murobbiah yang baik hati ngasih kado ulangtahun, yang udah disiapin lebih dari sebulan yang lalu. tapi karena kitanya jarang banget ketemu akhir akhir ini jadi kado manis itu belum sempat berpindah tangan. dan kado nya lucuuu, jadi sedihh *loh* kertas kado nya sampe udah lecek banget saking udah lama nya tergeletak pasrah di mobil. tapi tentu ga ngurangin esensi ukhuwahnya dan absolutely esensi isi kadonya, tetep cantiik. yip

ala Chef

Hi! Akhirnya update blog lagi. Btw, hari ini masak. Yah biasa sih, kalau dirumah emang harus masak sendiri, karena Mama kerja, pulangnya baru sore, jadi kalau mau makan sesuatu yang masih anget ya masak sendiri. Nanti z ceritain masak apa hari ini. jari luka Tadi waktu masak ada drama! darah di cangkang telor Jadi tadi mau motong jeruk nipis, karena masaknya di toko dan gak ada talenan (alas buat motong) jadi sok-sok an motong sambil megang jeruk nipisnya, terus yah alih-alih motong jeruk nipis malah motong jari telunjuk ^^ Langsung berdarah. Sebenernya luka nya gak begitu dalam, tapi Z  biasanya kalau luka, darahnya susah berhenti. Padahal papa udah bilang, motongnya di meja aja, dialas pakai plastik. Nanti luka jarinya. Dan kejadian. Karena malu, meskipun perih langsung ditutup pakai tissue. Masih sok-sok an gamau bilang, udah ngabisin dua tissue penuh darah segar dan darahnya sampai tumpah ke cangkang telor, terus dialirin air yang banyak banget, tetep aja darahnya

Zia, pekerjaan dan teman.

Tampaknya satu-satunya alasan Zia masih bersosialisasi dan berhubungan dengan orang-orang ditempat kerja adalah bu Siska. Karena masih ada bu Siska. Karena masih punya tempat kembali untuk berkeluh kesah atau sekedar membahas kejadian bersama orang-orang diluar sana. Karena masih ada sosok yang setipikal dan sama, maka apapun yang kita bahas akan mendatangkan pemahaman yang sama tanpa perlu effort lebih untuk menjelaskan terlalu detail. Atau dalam bahasa singkatnya : hubungan mode hemat energi. Jadi bukan masalah besar harus menghadapi orang-orang diluar sana karena toh masih ada tempat untuk recharge energi karena rasa lelah setelahnya. Namun tentu perasaan yakin yang aku tulis diatas baru terasa saat sampai waktunya kita berpisah. Terdengar egois karena seperti Zia kehilangan tempat recharge energi nya, terbaca seperti ini hanya rasa sedih sepihak yang dipaksakan. Entah apa bu Sis merasakan hal yang sama. Semoga apapun yang terjadi diluar sana akan menjadi hal-hal baik untuk bu Sis d