Langsung ke konten utama

Sembilan kosong tiga.

Angel
Captain!
Apa kabar Pa?
Putri kecilmu, yang selalu berambut panjang dijalin dua saat kecil ini, tengah berada di perjalanan kereta dari Jogja menuju Bandung, malam ini. Masih batuk-batuk selama seminggu terakhir.
Sedang apa Pa?
Sibuk kah dengan kedai fotocopy kecil kita? Minum kopi? Ah putri mu ini mulai menyadari teh berganti kopi, belakangan. Mengapa Pa? Adakah hidup tengah mencecar dengan pahitnya? Atau tengah duduk bermain catur?
Hmm, berapa malam sudah kita habiskan bersama sejak putri mu beranjak remaja Pa? 100? 1000? 10000?
3 tahun SMA pulang kerumah setiap enam bulan selama kurang lebih dua minggu, ada sekitar 12minggu.
Jalan 3 tahun kuliah pulang kerumah setiap enam bulan selama kurang lebih empat minggu, ada sekitar 24minggu.
Sudah sekitar 36minggu, masih harus dikurang jadwal kerja Papa setiap dua minggu dan libur satu minggu. Yah, kurang lebih 12minggu sudah kita habiskan bersama sejak putri kecil mu tidak lagi dirumah. Tidak lagi Papa temui geraknya yang tiap pagi dengan mata terkantuk dipaksa Mama bangun, untuk salim ketika Papa berangkat kerja. Sudah jarang sekali Papa sibuk bolak balik menyuruh putri mu ini mandi sore. Terlebih saat Kiki pun mulai tinggal di pesantren, tidak bisa lagi kami mendengar Mama mengancam akan mengadu ke Papa saat kami malas makan. Waktu tidak hendak bergerak lambat ya Pa?
Pa, seketika semua kalimat buyar di langit-langit gerbong. Putri mu ini lupa hendak celoteh apa. Ah, bila kah terakhir kali kita bercakap santai membahas hal-hal tidak penting Pa? Hingga putri mu lupa bagaimana cara nya berceloteh riang? Adakah hidup mulai menunjukkan cekalan nya?
Sudahlah. Kekakuan ini mungkin sejenak saja hinggap diantara kita. Bisajadi karena jarak memisah, bolehjadi hanya sekedar perasaanku saja.
Pa, sebelum hari berganti dan putri mu tidak lagi belasan tahun, putri mu ini mengunci langit dan mengungkungnya dengan barisan doa-doa. Tambah lagi satu angka usia Papa. 54 tahun sudah kita bersama, dan semoga masih terus bersama hingga nanti. Hingga angka tak mampu lagi mewakili hitungan kita ya Pa. Masih banyak yang harus Papa terima dan lihat dari putri dan pangeran kecil Papa ini, semoga Papa dan Allah menjaga kesehatan dan mengizinkan kita bersama selama itu ya Pa.
Pa, terimakasih sudah dan selalu menjadi Papa terbaik untuk kami, untuk keluarga kecil kita.
Terimakasih karena menyadarkan kami bahwa hidup ini menyebalkan, penuh masalah, dan berliku. Karena itu kami, putri dan pangeran kecil mu bisa berpegang erat pada keluarga kecil kita. Mungkin Papa bukanlah sosok yang bisa segala nya, bukan pula sosok seperti Ayah ideal dikebanyakan novel atau cerita manis lainnya, tapi bagi kami,
Papa adalah orang yang paling tepat untuk mendampingi Mama dan menjadi seseorang yang dengan bangga nya kami sebut "Papa".
Selamat berganti usia Pa.
Maafkan kami, anak-anak mu yang seringkali sibuk dan larut dalam waktu, hingga lupa Papa dan Mama pun menua.  Maafkan kami jika belum juga menjadi putri dan pangeran kebanggaan Papa, belum juga cukup sholeh dan shaleha agar selalu diterima doa nya untuk Papa dan Mama.
Semoga selalu bahagia ya Pa.
Semoga selalu dalam lindungan Allah, berkah usianya, dan dikuatkan menakhodai keluarga kecil kita.

Kami sayang Papa dan Mama,
Putri dan pangeran kecil,















Mbak ❤ Adek

Postingan populer dari blog ini

tak pernah ada kata terlambat untuk sebuah kado

baru pulang nganterin biank -my blue notebook- ke customer service nya di gatsu tadi. ditemenin sama murobbiah yang baik hati. nyampe dikosan langsung mendadak mellow. belum berapa jam, kosan udah jadi sepi bangeet tanpa biank , ini aja ngeblog pake laptop nya Geu :'( selama seminggu gabisa liat biank, gabisa nonton, gabisa donlod running man dan barefoot friends, gabisa denger playlist gabisa ngerjain paper opa dan gabisa gabisa lainnya. sedih banget, tapi gapapa demi kesehatan biank kedepannya. really miss my lovely biank {} .  kado tampak depan tadi murobbiah yang baik hati ngasih kado ulangtahun, yang udah disiapin lebih dari sebulan yang lalu. tapi karena kitanya jarang banget ketemu akhir akhir ini jadi kado manis itu belum sempat berpindah tangan. dan kado nya lucuuu, jadi sedihh *loh* kertas kado nya sampe udah lecek banget saking udah lama nya tergeletak pasrah di mobil. tapi tentu ga ngurangin esensi ukhuwahnya dan absolutely esensi isi kadonya, tetep cantiik. yip

ala Chef

Hi! Akhirnya update blog lagi. Btw, hari ini masak. Yah biasa sih, kalau dirumah emang harus masak sendiri, karena Mama kerja, pulangnya baru sore, jadi kalau mau makan sesuatu yang masih anget ya masak sendiri. Nanti z ceritain masak apa hari ini. jari luka Tadi waktu masak ada drama! darah di cangkang telor Jadi tadi mau motong jeruk nipis, karena masaknya di toko dan gak ada talenan (alas buat motong) jadi sok-sok an motong sambil megang jeruk nipisnya, terus yah alih-alih motong jeruk nipis malah motong jari telunjuk ^^ Langsung berdarah. Sebenernya luka nya gak begitu dalam, tapi Z  biasanya kalau luka, darahnya susah berhenti. Padahal papa udah bilang, motongnya di meja aja, dialas pakai plastik. Nanti luka jarinya. Dan kejadian. Karena malu, meskipun perih langsung ditutup pakai tissue. Masih sok-sok an gamau bilang, udah ngabisin dua tissue penuh darah segar dan darahnya sampai tumpah ke cangkang telor, terus dialirin air yang banyak banget, tetep aja darahnya

Zia, pekerjaan dan teman.

Tampaknya satu-satunya alasan Zia masih bersosialisasi dan berhubungan dengan orang-orang ditempat kerja adalah bu Siska. Karena masih ada bu Siska. Karena masih punya tempat kembali untuk berkeluh kesah atau sekedar membahas kejadian bersama orang-orang diluar sana. Karena masih ada sosok yang setipikal dan sama, maka apapun yang kita bahas akan mendatangkan pemahaman yang sama tanpa perlu effort lebih untuk menjelaskan terlalu detail. Atau dalam bahasa singkatnya : hubungan mode hemat energi. Jadi bukan masalah besar harus menghadapi orang-orang diluar sana karena toh masih ada tempat untuk recharge energi karena rasa lelah setelahnya. Namun tentu perasaan yakin yang aku tulis diatas baru terasa saat sampai waktunya kita berpisah. Terdengar egois karena seperti Zia kehilangan tempat recharge energi nya, terbaca seperti ini hanya rasa sedih sepihak yang dipaksakan. Entah apa bu Sis merasakan hal yang sama. Semoga apapun yang terjadi diluar sana akan menjadi hal-hal baik untuk bu Sis d