Langsung ke konten utama

cerita sore ini

"duh, Dikong kayanya harkos nih. Udah ah,kalo gitu z balik kanan deh ya"
"ya udah, gak pa pa"
"daaggh teh Ira, De, Del, teh Selvi,aku duluan ya.."
"iyaa zii hati-hati"
***
mawar dan pantai
masih sore. kalau langsung ke kos malah gabut, gak tau mau ngapain. mending ke amour dulu kali yah, baca komik. untung-untung nemu novel yang bagusan buat dibaca di kosan.
"teteh... aku minjem chibi fairy. yang ke 5 kok gak ada ya teh?"
"masih dipinjem zi,baca dulu aja sampai 4. lha kemarin kan belum jadi baca juga"
"iyaa sih, ya udah deh aku baca disini aja ya teh, males ke kosan sekarang"
"sok atuh. kosan deket ini juga"
akhirnya ngebaca chibi fairy.
you're my hunny bunny sweetie ..... nananananan you're my nananana *gatau lirik ringtone hp sendiri*
ngelirik hp bentar. jadi ngerasa bingung, ada apa ya?
"halo, assalamualaikum'
"waalaikumsalam zi. lagi apa?"
cuma diam. fiuhht ._. mengela napas pelan.
"siapa nih?" berusaha mengeluarkan suara setenang mungkin. padahal rasanya hati z bergemuruh, nyesak. pengen teriak tapi gak bisa.
"ini X *identitas dirahasiakan* lagi dimana zi?"
"hhm, lagi dijalan mau ke kosan"
"ooh, baru pulang kuliah?"
"nggak. ada kegiatan di kampus"
"hhm... zi"
"X mau nelpon? z lagi dijalan nih, ntar kalau udah di kos z sms aja ya" aku langsung motong pembicaraan. nyaris gak kuat nahan sesak.
"hemm, ya udah zi. nanti di telpon lagi ya"
klik. aku langsung matiin telponnya.
iya, aku bohong. aku masih di amour, tangan kanan megang hp tangan kiri megang chibi fairy. komiknya langsung jatuh dari tangan. aku jadi lemas saat itu juga. sesaat setelah matiin telpon.
"kenapa zi?"
mawar dan pantai
"gak kenapa-napa teh" huffth... narik napas panjang dan menghembuskan begitu saja.
aku bangkit dari duduk, mengemasi tas dan hp.
"teh aku ga jadi minjam chibi fairy deh"
"ya udah gak pa pa" teteh nya lagi ngeberesin beberapa novel yang baru dibalikin.
"teh aku minjem novel ini aja, seluas langit biru" kataku asal mencomot sebuah novel yang tergeletak di dasar kotak tempat biasa meletakkan tas. alasannya simpel saja, melihat novel ini tergeletak seperti menatap kondisi hatiku yang tergeletak begitu saja. pias.
"nih zi, 6ribu"
aku mengangsurkan uang seratusribu.
"gak ada kembalian zi. uang kecil dong"
"gak ada teh"
demi meilihat tampangku yang sumpek banget, tetehnya langsung pergi nukerin uang yang aku kasih. dan dengan cepat memberikan kembaliannya.
"ada apa zi?" tanyanya sesaat sebelum aku pergi
"gak teh, ini ada yang mesti di urus dikit" jawabku asal, sambil tersenyum tipis ke tetehnya supaya gak banyak nanya dan menahan aku lebih lama disana.
"moga cepet kelar ya zi'
"aku balik teh"
hujan yang semula reda turun kembali. meski mulai deras aku tetap enggan berlari atau sekedar berjalan cepat ataupun membuka payung. terus saja berjalan, sengaja mengambil jalan memutar ke kosan. entahlah, masih ingin menikmati hujan lebih lama.
sesampainya dikamar, setelah melepas sendal dan terduduk lemas di kasur aku diam sejenak. mengira-ngira sanggupkah aku?
akhirnya dengan semua sesak aku memberanikan diri untuk menyelesaikan ini
ddrrttt
to : X
z udh d kos
delivered!
tidak lama setelah itu ringtone hp ku berbunyi. dengan menarik nafas panjang, aku menerimanya.

"udah pulang z? kok lama? jauh ya kampus dari kosan nya?"
"gak, deket kok"
"oo, udah makan zi?"
"udah"
"lagi ngapain z?"
"gak ada. ini no siapa X?"
"no A. z gak nyimpan no ini? emangnya sebelumnya A gak pernah nelpon z pakai nomor ini?"
mawar dan hujan
"gak ingat"
"hhm, z X minta maaf. masalah yang kemarin itu.yah soalnya sebelumnya X juga lagi ada masalah , terus juga lagi sibuk kan. belum lagi akhir-akhir ini X ..."
"iya udah di maafin"
"iya X minta maaf z, akhir-akhir ini X juga banyak kegiatan, banyak masalah juga, jadi kebawa emosi. maaf ya z"
"iya"
"kok lesu kali suaranya z? udah makan? atau lagi sakit?"
"gak"
"kenapa gak semangat gitu suaranya z?"
hufht! masihkah kau tidak mengerti? betapa hanya aku yang terengah menjalani ini, sedang kejadian masa lalu itu adalah milik "kita". atau sudah tak adakah masa lalu?
"z.."
"ya"
"sekali lagi X minta maaf. bener-bener minta maaf z, tolonga maafin. jangan sedih lagi. besok-besok ini kita gak gitu lagi, jadi z tolong maafin"
"iya udah di maafin"
"lagi apa z? sibuk ya? kenapa jawabnya gak semangat gitu?"
sibuk menata hati. menahan sesak.
"gak sibuk kok"
"jadi gimana z? dimaafin gak? maaf ya z, sungguh sebenernya..."
"iya iya iya, udah. udah z maafin"
"makasiih z"
"iya"
"hhm, ya udah. jangan lupa solat ashar ya z. jangan lupa makan, dan jangan main hujan lagi"
bagaimana mungkin kau bisa menghentikan apa yang selalu ingin aku lakukan, dan kau tau itu?
"jaga kesehatan ya z. sekarang emang musim hujan, jangan sampai sakit. berhenti lah melakukan hobi main hujan z tuh. z kan  udah gede sekarang. udah kuliah. nanti kalau sakit gimana, jauh kan?"
bagaimana mungkin aku meninggalkan hujan yang selama ini menyembunyikan airmata terlihat dari wajahku?
"z, di dengerin gak?"
"iya"
"satu lagi, jangan sampai sibuk organisasi malah ngebikin sakit. inget kemampuan fisik z terbatas"
"aku tau"
"jadi di maafin kan z?"
"iya"
"hhm, makasih ya z. ya udah X tutup dulu telponnya. awas loh, jangan main hujan lagi!"
"iya. assalamualaikum"
klik
aku memutuskan hubungan telpon. hufht .__. menarik napas, berharap bisa merasa lega. tapi tetap saja masih terasa sesak.
sesaat aku memandang novel Seluas Langit Biru yang baru aku pinjam. hhm,,
***

"teh, aku mau ganti novel dong. gak jadi ini, chibi fairy aja dh. nomor 3 sama 4 teh"
"loh, z kenapa basah gitu? kamu teh gak punya payung dikosan?"
semua selesai sudah
"hhehe, males teh.nanggung, deket ini"
"ya kalii z, deket tapi kan hujannya lebat banget"
"gpp teh, sekali-kali ini. mana teh komik nya? masukin ke plastik aja ya biar ga basah"
"lho, gak nunggu hujan reda dulu neng?"
"gak usah teh, nanggung basah nih. yuk teh"
kau tau, aku telah berhenti mengikuti apa yang kau mau sejak saat itu. sejak kesalahan itu terjadi.
dan entah kapan aku akan mendengarkanmu lagi.
dan aku, entah kau memakai cara apapun tetap saja sadar itu suaramu.

Bandung, 06 Februari 2013
"dan aku tak akan mengerti. walaupun hingga nanti
namun tak akan kusesali, sampai mati.."
hingga  nanti, sampai mati--the titans

Komentar

  1. knapa zi??
    jangan ujan2an lagi dek,, klo mw nyembunyiin air mata zi,, d shower aja. :)


    ceria lagi ya zi..



    He's the reason for the teardrops on my rain
    The only thing that keeps me wishing on a wishing star
    He's the song in the car I keep singing, don't know why I do

    Taylor Swift

    BalasHapus
  2. hahahaha,, seriuss just story??

    kayaknya gak dehh.. :p

    BalasHapus

Posting Komentar

terimakasih sudah membaca ^O^

Postingan populer dari blog ini

tak pernah ada kata terlambat untuk sebuah kado

baru pulang nganterin biank -my blue notebook- ke customer service nya di gatsu tadi. ditemenin sama murobbiah yang baik hati. nyampe dikosan langsung mendadak mellow. belum berapa jam, kosan udah jadi sepi bangeet tanpa biank , ini aja ngeblog pake laptop nya Geu :'( selama seminggu gabisa liat biank, gabisa nonton, gabisa donlod running man dan barefoot friends, gabisa denger playlist gabisa ngerjain paper opa dan gabisa gabisa lainnya. sedih banget, tapi gapapa demi kesehatan biank kedepannya. really miss my lovely biank {} .  kado tampak depan tadi murobbiah yang baik hati ngasih kado ulangtahun, yang udah disiapin lebih dari sebulan yang lalu. tapi karena kitanya jarang banget ketemu akhir akhir ini jadi kado manis itu belum sempat berpindah tangan. dan kado nya lucuuu, jadi sedihh *loh* kertas kado nya sampe udah lecek banget saking udah lama nya tergeletak pasrah di mobil. tapi tentu ga ngurangin esensi ukhuwahnya dan absolutely esensi isi kadonya, tetep cantiik. yip

ala Chef

Hi! Akhirnya update blog lagi. Btw, hari ini masak. Yah biasa sih, kalau dirumah emang harus masak sendiri, karena Mama kerja, pulangnya baru sore, jadi kalau mau makan sesuatu yang masih anget ya masak sendiri. Nanti z ceritain masak apa hari ini. jari luka Tadi waktu masak ada drama! darah di cangkang telor Jadi tadi mau motong jeruk nipis, karena masaknya di toko dan gak ada talenan (alas buat motong) jadi sok-sok an motong sambil megang jeruk nipisnya, terus yah alih-alih motong jeruk nipis malah motong jari telunjuk ^^ Langsung berdarah. Sebenernya luka nya gak begitu dalam, tapi Z  biasanya kalau luka, darahnya susah berhenti. Padahal papa udah bilang, motongnya di meja aja, dialas pakai plastik. Nanti luka jarinya. Dan kejadian. Karena malu, meskipun perih langsung ditutup pakai tissue. Masih sok-sok an gamau bilang, udah ngabisin dua tissue penuh darah segar dan darahnya sampai tumpah ke cangkang telor, terus dialirin air yang banyak banget, tetep aja darahnya

Zia, pekerjaan dan teman.

Tampaknya satu-satunya alasan Zia masih bersosialisasi dan berhubungan dengan orang-orang ditempat kerja adalah bu Siska. Karena masih ada bu Siska. Karena masih punya tempat kembali untuk berkeluh kesah atau sekedar membahas kejadian bersama orang-orang diluar sana. Karena masih ada sosok yang setipikal dan sama, maka apapun yang kita bahas akan mendatangkan pemahaman yang sama tanpa perlu effort lebih untuk menjelaskan terlalu detail. Atau dalam bahasa singkatnya : hubungan mode hemat energi. Jadi bukan masalah besar harus menghadapi orang-orang diluar sana karena toh masih ada tempat untuk recharge energi karena rasa lelah setelahnya. Namun tentu perasaan yakin yang aku tulis diatas baru terasa saat sampai waktunya kita berpisah. Terdengar egois karena seperti Zia kehilangan tempat recharge energi nya, terbaca seperti ini hanya rasa sedih sepihak yang dipaksakan. Entah apa bu Sis merasakan hal yang sama. Semoga apapun yang terjadi diluar sana akan menjadi hal-hal baik untuk bu Sis d