apa salah z?
kenapa sejahat itu sama z?
salah kalau z sedih?
salah kalau z nangis?
apa gak logis kalau ngerasa sedih ketika kita tidak mendapatkan apa yang kita perjuangkan?
iya z gak tau sekuat apa orang lain berjuang dari pada z,
z gak tau sebanyak apa orang lain menginginkan apa yang udah z dapatkan
z gak tau ada banyak hal yang lebih menyakitkan dari ini
tapi apa salah z sedih?
salah z nangis?
salah kalau z ngrasa down?
ngerasa jatuh?
salah yang z lakukan?
z sedih karena diri z sendiri
z nangis untuk perbuatan yang pernah z lakukan
z tidak,
tidak sedikitpun menyalahkan orang lain atas apa yang z peroleh
salahkah z membandingkan dengan orang lain?
tidak logiskah yang z lakukan?
coba sesekali menilai dari sudut pandang z juga
z menangis karena z sadar z punya beban tanggung jawab yang besar untuk diselesaikan
yang menuntut untuk mendapatkan suatu hal dengan ukuran tertentu
z pun tidak membuat skala tanpa mengukur kemampuan diri sendiri
apa z masih tidak cukup logis?
entah kalau misalkan skala kelogisan kita berbeda
z pun sadar ada yang setelah z
tapi penting untuk tau ada banyak yang sebelum z
karena yang sekarang ada di posisi ini adalah z,
maka akan tetap berbeda rasanya
sekalipun dulu yang mengatakan z tidak logis itu adalah dia yang pernah melewati hal yang sama
yang pernah ada pada masalah yang sama
tetap beda rasanya
karena tak ada yang menciptakan jiwa yang sama dua kali!
kenapa sejahat itu sama z?
salah kalau z sedih?
salah kalau z nangis?
apa gak logis kalau ngerasa sedih ketika kita tidak mendapatkan apa yang kita perjuangkan?
iya z gak tau sekuat apa orang lain berjuang dari pada z,
z gak tau sebanyak apa orang lain menginginkan apa yang udah z dapatkan
z gak tau ada banyak hal yang lebih menyakitkan dari ini
tapi apa salah z sedih?
salah z nangis?
salah kalau z ngrasa down?
ngerasa jatuh?
salah yang z lakukan?
z sedih karena diri z sendiri
z nangis untuk perbuatan yang pernah z lakukan
z tidak,
tidak sedikitpun menyalahkan orang lain atas apa yang z peroleh
salahkah z membandingkan dengan orang lain?
tidak logiskah yang z lakukan?
coba sesekali menilai dari sudut pandang z juga
z menangis karena z sadar z punya beban tanggung jawab yang besar untuk diselesaikan
yang menuntut untuk mendapatkan suatu hal dengan ukuran tertentu
z pun tidak membuat skala tanpa mengukur kemampuan diri sendiri
apa z masih tidak cukup logis?
entah kalau misalkan skala kelogisan kita berbeda
z pun sadar ada yang setelah z
tapi penting untuk tau ada banyak yang sebelum z
karena yang sekarang ada di posisi ini adalah z,
maka akan tetap berbeda rasanya
sekalipun dulu yang mengatakan z tidak logis itu adalah dia yang pernah melewati hal yang sama
yang pernah ada pada masalah yang sama
tetap beda rasanya
karena tak ada yang menciptakan jiwa yang sama dua kali!
Komentar
Posting Komentar
terimakasih sudah membaca ^O^