entah dari mana awalnya.
aku bahkan tak menemukan meski telah menelisik dari ranting, tetap belum bertemu akar. bagaimana mungkin pohon tinggi ini yang batangnya kokoh, coklat berkilat terujungkan daun gersang sarang ulat. dan bahkan ranting layu.
terlewatkah kita pada satu fase perjanjian?
harusnya dari awal sebelum pohon ini menjulang, pada akarnya kita tanamkan aturan yang kuat. biar memaksa! tak apa mengikat, agar jikalau suatu waktu terjadi sesuatu bisa jelas apa yang harus diperbuat. biar harus menebang! tak apa jika harus membakar, jikalau semua membuat selesai dan tak ada yang terugikan.
malang, itu terlupa.
atau kita terlambat.
sekedar untuk sadar dasar pohon ini kita tumbuhkan. lihat, jadi sulit bukan saat dahan hingga pucuk daunnya tak mengikut sinar matahari lagi. salah siapa menjadi cahaya yang lebih terang dari mentari? atau menjadi awan penutup mentari?
lantas kini harus apa?
diamkan saja biar ulat meranggas daun pohon yang dulu kita tanam perlahan?
aku bahkan tak menemukan meski telah menelisik dari ranting, tetap belum bertemu akar. bagaimana mungkin pohon tinggi ini yang batangnya kokoh, coklat berkilat terujungkan daun gersang sarang ulat. dan bahkan ranting layu.
terlewatkah kita pada satu fase perjanjian?
harusnya dari awal sebelum pohon ini menjulang, pada akarnya kita tanamkan aturan yang kuat. biar memaksa! tak apa mengikat, agar jikalau suatu waktu terjadi sesuatu bisa jelas apa yang harus diperbuat. biar harus menebang! tak apa jika harus membakar, jikalau semua membuat selesai dan tak ada yang terugikan.
malang, itu terlupa.
atau kita terlambat.
sekedar untuk sadar dasar pohon ini kita tumbuhkan. lihat, jadi sulit bukan saat dahan hingga pucuk daunnya tak mengikut sinar matahari lagi. salah siapa menjadi cahaya yang lebih terang dari mentari? atau menjadi awan penutup mentari?
lantas kini harus apa?
diamkan saja biar ulat meranggas daun pohon yang dulu kita tanam perlahan?
Komentar
Posting Komentar
terimakasih sudah membaca ^O^