Langsung ke konten utama

11:57 PM

Sekitar 57 menit yang lalu (11:00 PM) nyampe dikosan. 40 menit yang lalu selesai mandi dan sekarang duduk manis menulis sambil nungguin rambut nya cukup kering buat tidur. Hari ini sedianya ada rapat terakhir FMEI, sudah minta izin untuk tidak ikut mendampingi. Malam ini digantiin bapak tiri aka Faris. Ada tugas ALK yang luar biasa ribetnya menunggu untuk dikerjakan dan kebagian jadwal presentasi besok siang.
Meskipun begitu, berhubung mengerjakan tugas di ruang RKM BEM (yang di ruang dalam nya ada rapat Kastrat) malam ini z tetap pulang terakhir. Sedikit lebih lama dibandingkan anak-anak kementrian Kastrat yang biasanya z tunggui rapatnya. 
Ada sedikit rasa was-was, khawatir dan lelah yang bertumpuk. Entah itu tugas kuliah, keribetan organisasi, simpang silih pendapat dan banyak lagi. Hingga akhirnya, saat ini tengah berada pada satu titik dimana z berusaha melepaskan semuanya dengan tenang. Menjalankan dengan usaha mati-matian buat ikhlas dan sabar. Berusaha untuk menerapkan mindset nothing to lose hingga lebih ringan menyelesaikan semua hal. Z merasa sudah kembali dari usaha kekeuh dan sikap bawel serta rasa unsecure luar biasa, namun tak menghasilkan apa-apa. Semuanya terjadi dan selesai dengan hasil yang biasa saja, beberapa bahkan kurang memuaskan. Karena nya, di titik ini z berusaha untuk lebih melepaskan
Sedang belajar membiarkan.
Menjalani semua sebagaimana mestinya, belajar menarik ulur perasaan, mengontrol emosi dan berlatih lebih diam. Seperti pepatah lama, diam itu emas. Kini berusaha untuk menahan saat ingin berujar. Meskipun sebagian besar karena sudah terlalu lelah, namun sebagian lainnya merupakan usaha pelepasan dan pembelajaran ikhlas. Pada akhirnya z berharap dapat menghapus batas-batas yang tercipta, menyingkirkan sekat-sekat dan semoga nantinya dapat dengan mudah tersenyum, menyapa orang-orang dengan menatap langsung wajah mereka. Semoga mampuu turut memberi rasa tenang dan damai bagi orang-orang sekitar z.


Gnite, pembelajaran ini baru akan dimulai :"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

tak pernah ada kata terlambat untuk sebuah kado

baru pulang nganterin biank -my blue notebook- ke customer service nya di gatsu tadi. ditemenin sama murobbiah yang baik hati. nyampe dikosan langsung mendadak mellow. belum berapa jam, kosan udah jadi sepi bangeet tanpa biank , ini aja ngeblog pake laptop nya Geu :'( selama seminggu gabisa liat biank, gabisa nonton, gabisa donlod running man dan barefoot friends, gabisa denger playlist gabisa ngerjain paper opa dan gabisa gabisa lainnya. sedih banget, tapi gapapa demi kesehatan biank kedepannya. really miss my lovely biank {} .  kado tampak depan tadi murobbiah yang baik hati ngasih kado ulangtahun, yang udah disiapin lebih dari sebulan yang lalu. tapi karena kitanya jarang banget ketemu akhir akhir ini jadi kado manis itu belum sempat berpindah tangan. dan kado nya lucuuu, jadi sedihh *loh* kertas kado nya sampe udah lecek banget saking udah lama nya tergeletak pasrah di mobil. tapi tentu ga ngurangin esensi ukhuwahnya dan absolutely esensi isi kadonya, tetep cantiik. yip

ala Chef

Hi! Akhirnya update blog lagi. Btw, hari ini masak. Yah biasa sih, kalau dirumah emang harus masak sendiri, karena Mama kerja, pulangnya baru sore, jadi kalau mau makan sesuatu yang masih anget ya masak sendiri. Nanti z ceritain masak apa hari ini. jari luka Tadi waktu masak ada drama! darah di cangkang telor Jadi tadi mau motong jeruk nipis, karena masaknya di toko dan gak ada talenan (alas buat motong) jadi sok-sok an motong sambil megang jeruk nipisnya, terus yah alih-alih motong jeruk nipis malah motong jari telunjuk ^^ Langsung berdarah. Sebenernya luka nya gak begitu dalam, tapi Z  biasanya kalau luka, darahnya susah berhenti. Padahal papa udah bilang, motongnya di meja aja, dialas pakai plastik. Nanti luka jarinya. Dan kejadian. Karena malu, meskipun perih langsung ditutup pakai tissue. Masih sok-sok an gamau bilang, udah ngabisin dua tissue penuh darah segar dan darahnya sampai tumpah ke cangkang telor, terus dialirin air yang banyak banget, tetep aja darahnya

Zia, pekerjaan dan teman.

Tampaknya satu-satunya alasan Zia masih bersosialisasi dan berhubungan dengan orang-orang ditempat kerja adalah bu Siska. Karena masih ada bu Siska. Karena masih punya tempat kembali untuk berkeluh kesah atau sekedar membahas kejadian bersama orang-orang diluar sana. Karena masih ada sosok yang setipikal dan sama, maka apapun yang kita bahas akan mendatangkan pemahaman yang sama tanpa perlu effort lebih untuk menjelaskan terlalu detail. Atau dalam bahasa singkatnya : hubungan mode hemat energi. Jadi bukan masalah besar harus menghadapi orang-orang diluar sana karena toh masih ada tempat untuk recharge energi karena rasa lelah setelahnya. Namun tentu perasaan yakin yang aku tulis diatas baru terasa saat sampai waktunya kita berpisah. Terdengar egois karena seperti Zia kehilangan tempat recharge energi nya, terbaca seperti ini hanya rasa sedih sepihak yang dipaksakan. Entah apa bu Sis merasakan hal yang sama. Semoga apapun yang terjadi diluar sana akan menjadi hal-hal baik untuk bu Sis d