jangan salahkan siapa siapa ketika sosok yang z kagumi ternyata tidak sehebat itu atau melakukan kesalahan seperti yang orang lain sudah katakan.
boleh jadi dia memang tidak sehebat itu, tapi tidak menutup kemungkinan dia punya pemikirannya sendiri yang jauh lebih dalam.
terlepas dari tidak ada hal yang sempurna, setiap orang punya sudut pandang sendiri.
jangan saling menghakimi.
adalah sebuh resiko mengagumi sosok manusia yang jelas-jelas letaknya pada salah dan lupa, saat ia melakukan hal yang mengurangi nilai kekaguman z terhadapnya. Dia hanya manusia biasa zia. tidak pernah lebih dari itu. kalaulah ada yang harus dipersalahkan, itu adalah diri z sendiri. karena seharusnya sudah siap dengan kemungkinan kalau yang z kagumi tidak sehebat itu. tidak sekeren itu kenyatannya.
lantas apakah z masih akan mengagumi atau tidak atau mengurangi nilai kekaguman z kepadanya, itu kembali pada alasan awal kekaguman itu tumbuh dan z jaga.
kalaulah ia tumbuh hanya karena Dia tidak melakukan hal negatif (menurut penilaian z), maka saat ia melakukan itu kini pantas saja kalau z menghapus semua kekaguman itu.
kalaulah ia tumbuh hanya karena semua nilai positif (menurut z) yang Dia lakukan, maka seharusnya nilai negatif itu tidak menjadi persoalan yang begitu besar.
namun kalaulah ia tumbuh dan z jaga tanpa alasan, maka tak perlu alasan pula untuk kehilangan rasa kagum itu bukan?
***
tidak ada yang sempurna
tidak juga Dia, yang z kagumi
tidak juga orang lain yang menilainya
pun tidak diri z yang mengaguminya.
-setelah obrolan singkat dan pengamatan yang panjang-
21:33 | 30.06.2013
kagumilah manusia secukupnya..karena itu semua akan menjadi bumerang bagi diri kita sendiri kalau berlebihan..
BalasHapusiyaa oom :'))
Hapusduh sempat sempat nya ya ngebaca ini -__-