Hai!
Aku memutuskan untuk menulis ulang banyak monolog, sajak dan puisi dari lembar hari kemarin.
Dari orang-orang yang menemani meski tidak sampai akhir.
ketika aku membaca ulang semua tulisan itu, aku jatuh hati. Jatuh hati pada susunan diksi, pada rima, pada tanda baca.
Aku tidak pernah berpikir akan bisa menulis kalimat-kalimat itu jika aku sedang tidak merasakannya.
Karenanya, sungguh. Dari ketulusan semua kenangan, aku ingin berterimakasih.
Terimakasih atas pendewasaan yang terhampar, atas kisah-kisah lucu yang menyedihkan, atas semua senyum dan kebahagiaan. Sungguh menyenangkan bisa saling mengenal dan memberi jeda pada tulisan-tulisan ini.
Diatas semuanya, aku tidak menuliskan ada berapa H, berapa G, berapa A ataupun berapa J. Karena toh, itu hanya bagian dari alfabet. Bisa saja aku mengganti G dengan M, C, B atau variabel apapun. Meski alfabet-alfabet tersebut merujuk pada kejadian, seseorang, waktu atau sebuah kisah, aku tidak pernah menyebutkan ada berapa hitungan mereka. Bisa saja M, C, dan B terwakili oleh G maka sajak G pun menjadi banyak sekali. Bisa juga kemungkinan lainnya. Karena aku percaya, dalam sebuah aksara tak pernah ada batasan.
Aku mencintai setiap waktu. Dan penuh dengan rasa penasaran akan seperti apa orang-orang dan kisah-kisah di masa yang akan datang. Untukku, aksara dan kisah adalah dua sisi mata uang. Saling terkait. Dan aku akan dengan senang hati menuliskannya. Menjadi perantara agar terbaca.
Terakhir, selamat menyelami kisah pada aksara!
Aku memutuskan untuk menulis ulang banyak monolog, sajak dan puisi dari lembar hari kemarin.
Dari orang-orang yang menemani meski tidak sampai akhir.
ketika aku membaca ulang semua tulisan itu, aku jatuh hati. Jatuh hati pada susunan diksi, pada rima, pada tanda baca.
Aku tidak pernah berpikir akan bisa menulis kalimat-kalimat itu jika aku sedang tidak merasakannya.
Karenanya, sungguh. Dari ketulusan semua kenangan, aku ingin berterimakasih.
Terimakasih atas pendewasaan yang terhampar, atas kisah-kisah lucu yang menyedihkan, atas semua senyum dan kebahagiaan. Sungguh menyenangkan bisa saling mengenal dan memberi jeda pada tulisan-tulisan ini.
Diatas semuanya, aku tidak menuliskan ada berapa H, berapa G, berapa A ataupun berapa J. Karena toh, itu hanya bagian dari alfabet. Bisa saja aku mengganti G dengan M, C, B atau variabel apapun. Meski alfabet-alfabet tersebut merujuk pada kejadian, seseorang, waktu atau sebuah kisah, aku tidak pernah menyebutkan ada berapa hitungan mereka. Bisa saja M, C, dan B terwakili oleh G maka sajak G pun menjadi banyak sekali. Bisa juga kemungkinan lainnya. Karena aku percaya, dalam sebuah aksara tak pernah ada batasan.
Aku mencintai setiap waktu. Dan penuh dengan rasa penasaran akan seperti apa orang-orang dan kisah-kisah di masa yang akan datang. Untukku, aksara dan kisah adalah dua sisi mata uang. Saling terkait. Dan aku akan dengan senang hati menuliskannya. Menjadi perantara agar terbaca.
Terakhir, selamat menyelami kisah pada aksara!