G
kepada malam aku tergugu,
seharusnya aku mencari.
menemukannya terlebih dahulu.
sebelum kata itu terucap.
kepada waktu aku terhempas
menatap pias pada baris kalimat
yang masih saja sibuk menyebut kisah paragraf masa lalu,
sedang kamu tak pernah bergeming dari cermin.
seringan apa aku bisa memaki?
hanya akan mencabik pada diri,
dan kamu, yang tak akan berpaling dari cermin.
mestinya aku hantarkan kepingan mawar hitam ditali-pitakan seekor tikus mati
ke teras kamar mu
atau menampar wajahmu
di depan cermin, Cah
sebagai pelunasan untuk pelarian
pada hati yang dulu susah payah melupakanmu
dan kau tarik kembali
dan kini kau lepas
lalu berusaha kau hapus dengan keluhan cengengmu pada cermin
meminta kembali pada masa lalu,
sebelum aku.
bodohnya yang aku lakukan hanya diam.
tetap saja menatap di kejauhan
memastikan apakah baik-baik saja disana
bahkan tidak mengutuki hadirmu,
meski sepintas lalu.
dewi kah aku?
seharusnya kau, tidak memanfaatkan aku
dalam usahamu untuk berlari
sepatutnya aku, tidak menerima hadirmu
menyelesaikan semua kenangan dengan tuntas
tidak sekali-kali membalik halaman kemarin
manusiawi nya laku mu, laku ku
seperti itu.
tidak melukai satu sama lain.
tidak ada keterangan tanggal
kapan tulisan ini aku posting di tumblr.
tulisan ini sarat akan emosi. aku menulisnya tepat ketika menemukan
akun tumblr-nya dan membaca tulisannya tentang peri masa lalu nya itu.
am I so childish, heh?
well, ini sudah menjadi masa lalu. dan aku sudah baik-baik saja hari ini.
Komentar
Posting Komentar
terimakasih sudah membaca ^O^