aku tidak dibesarkan dengan adat, maka jangan salahkan aku jika tidak mengerti dan mempertanyakan banyak adat.
aku dibesarkan dengan mimpi dan harapan. lantas saat satu mimpi tercapai mimpi-mimpi yang lain pun mengerubungi.
seringkali mimpi, harapan dan adat cenderung bergesek tak bersisian.
haruskah aku yang saat sudah 18tahun tiba-tiba mengerti dan berganti metode pembelajaran? ya, aku ternyata belum sedewasa yang diharapkan. maka tunggu saja. lihat seperti apa aku nanti.
yang aku pahami hanyalah tumbuh menjadi perempuan yang sesuai dengan mimpi dan harapan.
kalau nanti hitungan 5 atau 10 tahun lagi tuntutan berubah, bisa jadi aku akan tumbuh menjadi perempuan yang tumbuh sesuai dengan keinginan orang lain. tumbuh sebagaimana mestinya aku harus tumbuh. tapi kini biarkan sejenak aku memasang telinga kuda, tak mengerti dan tak peduli. hanya ingin tumbuh sesuai dengan mimpi dan harapan.toh mereka lebih dari cukup tau mimpi dan harapan ini tidak salah, tidak menyimpang dan tidak aneh-aneh. maka biarkan aku menikmati saat orang lain sibuk memberi label egois.
aku terlalu lelah untuk peduli. toh mereka tau persis aku nanti pada akhirnya akan mengikuti alur permainan dengan baik, meskipun hanya karena dilandaskan rasa hormat.
ya, aku senantiasa berusaha untuk mengerti.
aku saja.
ya, aku yang entah sampai kapan bisa memenuhi kriteria
cukup dewasa dalam pemahaman permainan ini.
aku saja.
aku dibesarkan dengan mimpi dan harapan. lantas saat satu mimpi tercapai mimpi-mimpi yang lain pun mengerubungi.
seringkali mimpi, harapan dan adat cenderung bergesek tak bersisian.
haruskah aku yang saat sudah 18tahun tiba-tiba mengerti dan berganti metode pembelajaran? ya, aku ternyata belum sedewasa yang diharapkan. maka tunggu saja. lihat seperti apa aku nanti.
yang aku pahami hanyalah tumbuh menjadi perempuan yang sesuai dengan mimpi dan harapan.
kalau nanti hitungan 5 atau 10 tahun lagi tuntutan berubah, bisa jadi aku akan tumbuh menjadi perempuan yang tumbuh sesuai dengan keinginan orang lain. tumbuh sebagaimana mestinya aku harus tumbuh. tapi kini biarkan sejenak aku memasang telinga kuda, tak mengerti dan tak peduli. hanya ingin tumbuh sesuai dengan mimpi dan harapan.toh mereka lebih dari cukup tau mimpi dan harapan ini tidak salah, tidak menyimpang dan tidak aneh-aneh. maka biarkan aku menikmati saat orang lain sibuk memberi label egois.
aku terlalu lelah untuk peduli. toh mereka tau persis aku nanti pada akhirnya akan mengikuti alur permainan dengan baik, meskipun hanya karena dilandaskan rasa hormat.
ya, aku senantiasa berusaha untuk mengerti.
aku saja.
ya, aku yang entah sampai kapan bisa memenuhi kriteria
cukup dewasa dalam pemahaman permainan ini.
aku saja.