Langsung ke konten utama

monolog : mencariku

kamu tau kemana harus mencari aku kan?
nah, datanglah saat kesempatannya ada. hanya saja jangan lupa, aku tidak semacam hotel loh, yang saat sedang lelah di perjalanan jauh bisa disinggahi lalu kemudian ditinggal pergi mengembara. jangan jadi Sang Pengelana gitu deh.
kamu tau aku dimana kan?
aku disini. kadang duduk manis menikmati hujan dan senja. kadang sibuk dengan pekerjaan kecil. kadang menyelesaikan tugas demi tugas. kadang hanya menganggukkan kepala mengikuti irama lagu yang sedang aku dengar. seringkali sambil menunggu kamu atau kabar mu datang.
kamu mengerti kita seperti apa kan?
berbicara dalam bahasa konotasi. kerap kali bersyair dalam isyarat (meskipun bagian ini hanya aku yang melakoninya sendiri, tapi hei, kamu lebih dari cukup pintar untuk mengerti apa maksud isyarat itu kan? ;)
kita ini terpaut ikatan kecil yang (semoga) semakin banyak hari terlalui semakin terpilin kuat simpulnya. kadang sebagai teman, mendengarkan celoteh tentang apa saja hal tidak penting yang ingin dibahas. kadang sebagai kakak-adik, sibuk saling mencereweti satu sama lain. saling mengkhawatirkan saat sakit dan jauh. kadang sebagai musuh, diem-dieman berhari-hari tanpa kabar, padahal rindu, ingin tau kenapa tidak sempat saling berkabar. dan dengan banyak perumpamaan lainnya. semakin banyak hari terlalui, semakin kuat waktu memberi pelajaran bagi kita, mendewasakan sikap masing-masing. agar bisa terus saling memahami dan mengerti.
kamu tau kita butuh waktu kan?
butuh waktu untuk saling menunggu. menunggu menyelesaikan cerita-cerita hari kemarin. hanya saja jangan terlalu banyak menghabiskan waktu untuk hari kemarin. kita menjalani hari ini esok dan seterusnya loh, bukan kemarin.
butuh waktu untuk melakoni cerita masing-masing. jauh sebelum kita dipertemukan, kita telah melakoni cerita sendiri-sendiri. tidak ada alasan untuk meninggalkan itu. kita tidak harus menjadi sama untuk bisa bersama kan?
baca, kamu tau dimana bisa menemukan aku. nanti jika terlalu banyak cerita yang tertumpuk kenapa tidak berikan sebagian kepadaku? meski belum tentu bisa menyelesaikan, paling tidak bisa menjadi tempat meringankan lelahmu. menjadi pendengar yang baik. bukankah bersama bisa memikul lebih banyak dan akan terasa lebih mudah?
kecuali jika kamu belum bisa memberikan kepercayaan kepadaku.
aku telah menarik garis lurus kearahmu. itu artinya, aku memberikan kepercayaan. menjadikan dirimu bagian dari kita. semoga aku tidak melakukannya sendiri :)



sesenja ini kamu membuat aku menangis
jangan seberlarut ini. jelaskan agar aku mengerti

Komentar

Postingan populer dari blog ini

tak pernah ada kata terlambat untuk sebuah kado

baru pulang nganterin biank -my blue notebook- ke customer service nya di gatsu tadi. ditemenin sama murobbiah yang baik hati. nyampe dikosan langsung mendadak mellow. belum berapa jam, kosan udah jadi sepi bangeet tanpa biank , ini aja ngeblog pake laptop nya Geu :'( selama seminggu gabisa liat biank, gabisa nonton, gabisa donlod running man dan barefoot friends, gabisa denger playlist gabisa ngerjain paper opa dan gabisa gabisa lainnya. sedih banget, tapi gapapa demi kesehatan biank kedepannya. really miss my lovely biank {} .  kado tampak depan tadi murobbiah yang baik hati ngasih kado ulangtahun, yang udah disiapin lebih dari sebulan yang lalu. tapi karena kitanya jarang banget ketemu akhir akhir ini jadi kado manis itu belum sempat berpindah tangan. dan kado nya lucuuu, jadi sedihh *loh* kertas kado nya sampe udah lecek banget saking udah lama nya tergeletak pasrah di mobil. tapi tentu ga ngurangin esensi ukhuwahnya dan absolutely esensi isi kadonya, tetep cantiik. yip

ala Chef

Hi! Akhirnya update blog lagi. Btw, hari ini masak. Yah biasa sih, kalau dirumah emang harus masak sendiri, karena Mama kerja, pulangnya baru sore, jadi kalau mau makan sesuatu yang masih anget ya masak sendiri. Nanti z ceritain masak apa hari ini. jari luka Tadi waktu masak ada drama! darah di cangkang telor Jadi tadi mau motong jeruk nipis, karena masaknya di toko dan gak ada talenan (alas buat motong) jadi sok-sok an motong sambil megang jeruk nipisnya, terus yah alih-alih motong jeruk nipis malah motong jari telunjuk ^^ Langsung berdarah. Sebenernya luka nya gak begitu dalam, tapi Z  biasanya kalau luka, darahnya susah berhenti. Padahal papa udah bilang, motongnya di meja aja, dialas pakai plastik. Nanti luka jarinya. Dan kejadian. Karena malu, meskipun perih langsung ditutup pakai tissue. Masih sok-sok an gamau bilang, udah ngabisin dua tissue penuh darah segar dan darahnya sampai tumpah ke cangkang telor, terus dialirin air yang banyak banget, tetep aja darahnya

Zia, pekerjaan dan teman.

Tampaknya satu-satunya alasan Zia masih bersosialisasi dan berhubungan dengan orang-orang ditempat kerja adalah bu Siska. Karena masih ada bu Siska. Karena masih punya tempat kembali untuk berkeluh kesah atau sekedar membahas kejadian bersama orang-orang diluar sana. Karena masih ada sosok yang setipikal dan sama, maka apapun yang kita bahas akan mendatangkan pemahaman yang sama tanpa perlu effort lebih untuk menjelaskan terlalu detail. Atau dalam bahasa singkatnya : hubungan mode hemat energi. Jadi bukan masalah besar harus menghadapi orang-orang diluar sana karena toh masih ada tempat untuk recharge energi karena rasa lelah setelahnya. Namun tentu perasaan yakin yang aku tulis diatas baru terasa saat sampai waktunya kita berpisah. Terdengar egois karena seperti Zia kehilangan tempat recharge energi nya, terbaca seperti ini hanya rasa sedih sepihak yang dipaksakan. Entah apa bu Sis merasakan hal yang sama. Semoga apapun yang terjadi diluar sana akan menjadi hal-hal baik untuk bu Sis d