Langsung ke konten utama

dua kisah, satu pengurai

kata bg Opik, ada satu nama yang sering banget tertulis di blog z. ada beberapa postingan yang meskipun bukan tentang dia, tapi tetap ada namanya z tulis.
setelah z baca, ya.
ada satu nama yang sangat jelas, sering bertengger manis di beberapa postingan z. nama, bukan sebuah panggilan atau inisial. namanya.

***
pernah ngerasain seperti ini nggak, kalian berbagi beberapa kisah yang sama, berbagi quotes yang sama, musik yang sama, buku yang sama. tapi tidak pada arah yang sama. entah Dia kepadamu atau tidak kepadamu, tapi kamu pasti kepadanya.

***
lalu, z bilang ke bg Opik. "sepertinya itu karena dia seringkali ada dibeberapa cerita yang z tuliskan bg"
tampaknya, alasan itu z ucapkan untuk meyakinkan diri z sendiri kenapa namanya z tulis beberapa kali.

***
tampaknya akan menyebalkan sekali. bagaimana tidak, kamu yang arahmu jelas kepadanya jadi sibuk sendiri. memilah dan memilih, menyabarkan dan terus berusaha meyakinkan diri sendiri kalau itu bisa jadi bukan untukmu. atau saat sudah terlanjur hatimu merasa berhak itu untukmu, kamu akan dengan repot sekali menenangkan dirimu sendiri.

***
kenapa ya z begitu ringan menulis nama itu?
bisa jadi karena z merasa itu bukan sesuatu yang akan menimbulkan efek samping
bisa jadi karena z merasa itu lucu kalau z menuliskan namanya langsung
bisa jadi karena z ingin dia membaca dan menyadari kalau tindakannya mewarnai cerita z

***
lantas kamu harus bagaimana?
yakin saja kalau kalian sudah digariskan akan searah, berputar bagaimanapun saat ini, melewati labirin sebesar apapun tidak akan berpengaruh. nanti di akhir kalian akan bertemu pada satu titik dengan arah yang sama.

***
nah kini mari kita menunggu dan lihat. 
apa dia menyadari namanya begitu menjadi primadona di blog ini. kalau dia sadar, mari kita lihat apa reaksinya. bagaimana dia menanggapi. apa dia suka atau malah biasa saja.

***
kalian tau, menjalankannya benar-benar tidak semudah menuliskan baris kalimatnya.
maaf saja kalau begitu.

***
agaknya ia sedang sibuk dengan dunianya.
maaf saja kalau begitu.

THE END

Komentar

Postingan populer dari blog ini

tak pernah ada kata terlambat untuk sebuah kado

baru pulang nganterin biank -my blue notebook- ke customer service nya di gatsu tadi. ditemenin sama murobbiah yang baik hati. nyampe dikosan langsung mendadak mellow. belum berapa jam, kosan udah jadi sepi bangeet tanpa biank , ini aja ngeblog pake laptop nya Geu :'( selama seminggu gabisa liat biank, gabisa nonton, gabisa donlod running man dan barefoot friends, gabisa denger playlist gabisa ngerjain paper opa dan gabisa gabisa lainnya. sedih banget, tapi gapapa demi kesehatan biank kedepannya. really miss my lovely biank {} .  kado tampak depan tadi murobbiah yang baik hati ngasih kado ulangtahun, yang udah disiapin lebih dari sebulan yang lalu. tapi karena kitanya jarang banget ketemu akhir akhir ini jadi kado manis itu belum sempat berpindah tangan. dan kado nya lucuuu, jadi sedihh *loh* kertas kado nya sampe udah lecek banget saking udah lama nya tergeletak pasrah di mobil. tapi tentu ga ngurangin esensi ukhuwahnya dan absolutely esensi isi kadonya, tetep cantiik. yip

ala Chef

Hi! Akhirnya update blog lagi. Btw, hari ini masak. Yah biasa sih, kalau dirumah emang harus masak sendiri, karena Mama kerja, pulangnya baru sore, jadi kalau mau makan sesuatu yang masih anget ya masak sendiri. Nanti z ceritain masak apa hari ini. jari luka Tadi waktu masak ada drama! darah di cangkang telor Jadi tadi mau motong jeruk nipis, karena masaknya di toko dan gak ada talenan (alas buat motong) jadi sok-sok an motong sambil megang jeruk nipisnya, terus yah alih-alih motong jeruk nipis malah motong jari telunjuk ^^ Langsung berdarah. Sebenernya luka nya gak begitu dalam, tapi Z  biasanya kalau luka, darahnya susah berhenti. Padahal papa udah bilang, motongnya di meja aja, dialas pakai plastik. Nanti luka jarinya. Dan kejadian. Karena malu, meskipun perih langsung ditutup pakai tissue. Masih sok-sok an gamau bilang, udah ngabisin dua tissue penuh darah segar dan darahnya sampai tumpah ke cangkang telor, terus dialirin air yang banyak banget, tetep aja darahnya

Zia, pekerjaan dan teman.

Tampaknya satu-satunya alasan Zia masih bersosialisasi dan berhubungan dengan orang-orang ditempat kerja adalah bu Siska. Karena masih ada bu Siska. Karena masih punya tempat kembali untuk berkeluh kesah atau sekedar membahas kejadian bersama orang-orang diluar sana. Karena masih ada sosok yang setipikal dan sama, maka apapun yang kita bahas akan mendatangkan pemahaman yang sama tanpa perlu effort lebih untuk menjelaskan terlalu detail. Atau dalam bahasa singkatnya : hubungan mode hemat energi. Jadi bukan masalah besar harus menghadapi orang-orang diluar sana karena toh masih ada tempat untuk recharge energi karena rasa lelah setelahnya. Namun tentu perasaan yakin yang aku tulis diatas baru terasa saat sampai waktunya kita berpisah. Terdengar egois karena seperti Zia kehilangan tempat recharge energi nya, terbaca seperti ini hanya rasa sedih sepihak yang dipaksakan. Entah apa bu Sis merasakan hal yang sama. Semoga apapun yang terjadi diluar sana akan menjadi hal-hal baik untuk bu Sis d